Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada grup holding petrokimia terbesar Iran, Jumat (7/6/2019), karena secara tidak langsung mendukung Korps Garda Revolusi Iran, sebuah langkah untuk mengeringkan pendapatan bagi unit militer tersebut. Namun, para analis menyebutnya hanya sebatas simbolis.
Sanksi tersebut ditargetkan untuk Perusahaan Industri Petrokimia Teluk Persia (Persian Gulf Petrochemical Industries Company/PGPIC).
AS menuding perusahaan itu memberikan dukungan dana bagi Garda Revolusi Iran, organisasi militer yang bertanggung jawab atas program rudal balistik dan nuklir Iran.
Departemen Keuangan Amerika Serikat menyatakan, Kementerian Perminyakan Iran pekan lalu memberikan 10 proyek di sektor minyak dan petrokimia senilai US$22 miliar kepada Khatam al-Anbiya, perusahaan teknik (engineering) yang dikendalikan oleh Korps Garda Revolusi Iran. AS menuding PGPIC terhubung dengan Khatam al-Anbiya.
Sanksi baru itu tiba ketika pemerintahan Trump berusaha meningkatkan tekanan ekonomi dan militer kepada Iran, baik karena program nuklir dan misilnya maupun dukungannya untuk kelompok-kelompok proksi di Suriah, Irak, Lebanon, dan Yaman.
Presiden Donald Trump telah memusuhi Iran, dan mengecewakan sekutu-sekutu penting AS, ketika tahun lalu menarik diri dari perjanjian pada 2015, antara Iran dan negara-negara dunia. Dalam perjanjian itu Teheran bersedia membatasi program nuklirnya dengan imbalan keringanan beberapa sanksi.
Departemen Keuangan mengatakan, sanksi juga berlaku untuk 39 anak usaha PGPIC dan agen penjualan mereka di luar negeri.
PGPIC dan unit-unitnya memiliki 40% kapasitas produksi petrokimia Iran dan menyumbang 50% dari ekspor petrokimia Iran.
"Tindakan ini adalah peringatan bahwa kami akan terus menargetkan kelompok induk dan perusahaan di sektor petrokimia dan di tempat lain yang menyediakan sumber keuangan bagi Garda Revolusi Iran," kata Menteri Keuangan Steven Mnuchin dalam sebuah pernyataan.
Seorang pejabat senior di pemerintahan Trump, menilai sanksi baru ini bakal membantu mengeringkan dana bagi Garda Revolusi Iran."Hal ini akan terus memiliki efek yang sangat mengerikan pada prospek pemulihan ekonomi Iran di masa depan. Industri perminyakan dan petrokimia telah lama menyokong dana bagi Garda Revolusi Iran selama 40 tahun terakhir" katanya kepada Reuters.
Di bawah sanksi yang diberlakukan kembali pada 5 November setelah Trump meninggalkan perjanjian nuklir Iran, siapa pun yang melakukan transaksi signifikan dalam produk petrokimia Iran sudah bisa terkena menu sanksi, termasuk dilarang dari Amerika Serikat.
Sementara itu, tiga analis dan mantan pejabat Departemen Keuangan mengatakan sanksi terbaru itu kemungkinan tidak terlalu berdampak, karena perusahaan-perusahaan non-AS telah menghindar menjalankan bisnis di sektor petrokimia Iran karena sanksi yang ada.
Di bawah sanksi yang diberlakukan kembali pada 5 November setelah Trump meninggalkan perjanjian nuklir Iran, siapa pun yang melakukan transaksi signifikan terhadap produk petrokimia Iran dapat terkena sanksi.