Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sepakati Perjanjian Soal Perbatasan AS, Meksiko Hindari Penerapan Tarif Impor

AS dan Meksiko telah mencapai kesepakatan terkait imigran ilegal pada Jumat (7/6/2019).
Para imigran menyeberangi sungai di dekat proyek pembangunan tembok perbatasan antara El Paso dan Ciudad Juarez, Meksiko, Selasa (5/2/2019)./Reuters-Jose Luis Gonzalez
Para imigran menyeberangi sungai di dekat proyek pembangunan tembok perbatasan antara El Paso dan Ciudad Juarez, Meksiko, Selasa (5/2/2019)./Reuters-Jose Luis Gonzalez

Bisnis.com, JAKARTA -- Meksiko mampu menghindari penerapan tarif impor baru oleh AS setelah kedua negara menyepakati perjanjian terkait imigran.
 
Meksiko sepakat untuk mengambil langkah tegas untuk menahan gelombang imigran dari Amerika Tengah yang ingin menyeberang ke AS. Reuters melansir Sabtu (8/6/2019), Meksiko bersedia untuk mengambil lebih banyak imigran pencari suaka di AS.
 
Para imigran yang mengajukan suaka ke Negeri Paman Sam akan ditampung di Meksiko sembari mereka menunggu proses suakanya rampung. Meksiko juga setuju untuk meningkatkan penjagaan di perbatasan bagian selatan negaranya untuk menghalau imigran ilegal, termasuk dengan menerjunkan Garda Nasional.
 
Menteri Luar Negeri (Menlu) Meksiko Marcelo Ebrard mengatakan Garda Nasional akan diturunkan pada Senin (10/6).
 
"Saya rasa ini keseimbangan yang adil," ujarnya.
 
Meski demikian, tampaknya kedua negara tidak mencapai kesepakatan terkait permintaan AS agar Meksiko menjadi negara ketiga yang aman, di mana negara tersebut diwajibkan menampung sebagian besar pencari suaka dari Amerika Tengah secara permanen.
 
Adapun Trump mencuit bahwa penerapan tarif impor baru akan ditunda. 

Namun, masih ada kemungkinan langkah lanjutan karena AS dan Meksiko menuturkan keduanya bakal melanjutkan pembahasan mereka dalam waktu 90 hari ke depan. 
 
Sebelumnya, AS menyatakan akan menerapkan tarif impor sebesar 5 persen atas seluruh produk dari Meksiko jika tidak ada kesepakatan mengenai perbatasan kedua negara. Besaran tarifnya bakal dinaikkan secara bertahap.
 
AS mengklaim lebih dari 132.000 orang yang menyeberang dari Meksiko telah ditahan pada Mei 2019, sekaligus angka tertinggi sejak 2006.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper