Bisnis.com, JAKARTA--Pejabat Meksiko bakal merayu Gedung Putih dalam pertemuan yang akan dihadiri oleh Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence bahwa pemerintahannya sudah melakukan tindakan maksimal untuk membendung aliran imigran ke AS.
Pejabat AS yang berada di perbatasan bagian selatan cukup disibukkan dengan tingginya aliran imigran dari Amerika Tengah yang mencari suaka ke AS beberapa tahun belakangan ini.
Berawal dari rasa frustasi atas lambatnya progres untuk mengekang aliran imigran dari Meksiko, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bakal mengenakan tarif hingga 5% atas semua produk impor dari Meksiko yang akan naik hingga 25% pada tahun-tahun mendatang.
Trump, yang saat ini sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris, mengatakan pengenaan tarif tersebut kemungkinan mulai berlaku pada minggu depan.
Keputusan tersebut mendapatkan respons negatif dari partai pendukungnya sendiri, Partai Republik, dan banyak pembuat keputusan khawatir kebijakan itu akan membebani perdagangan lintas batas negara dan bisnis AS serta konsumen di AS.
"Kami tidak mencintai kebijakan pengenaan tarif ini, jadi jangan berasumsi bahwa anda dapat dukungan yang besar. Itu adalah pesan saya," kata Senator AS Ron Johnson, dikutip dari Reuters, Rabu (5/6/2019).
Sekretaris Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard diperkirakan menghadiri pertemuan dengan AS yang akan berlangsung pada Rabu (5/6/2019) di Washington.
Ebrard sempat menyatakan bahwa ancaman pengenaan perang dagang ini akan membebani ekonomi Meksiko dan tidak akan berpengaruh signifikan atas tingginya aliran imigran dari Meksiko ke AS.