Bisnis.com, JAKARTA -- International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi China akibat meningkatnya eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
Ekonomi China diperkirakan tumbuh 6,2% pada tahun ini dan 6% pada 2020. Sebelumnya, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Negeri Panda itu mampu melaju hingga 6,3% pada tahun ini.
"China dan mitranya harus bekerja sama untuk memperbaiki sistem perdagangannya. Masih belum diperlukan stimulus untuk mendukung ekonomi domestik negara ini," tulis laporan IMF, dikutip dari Bloomberg, Rabu (5/6/2019).
Pernyataan tersebut sekaligus memperkuat sinyal bahwa belum ada kemungkinan penaikan tarif impor dan proyeksi perlambatan pertumbuhan.
Ekonomi China tengah mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya tensi politik akibat perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).
Presiden China Xi Jinping sebelumnya mengemukakan upaya pemerintah untuk melakukan stabilisasi ekonomi sudah membuahkan hasil terhadap perbaikan ekonomi.
Dalam laporannya, IMF menyebutkan tren perlambatan ekonomi China akan terus berlanjut hingga beberapa bulan mendatang. People Bank of China terus memberikan stimulus dan insentif fiskal juga dijalankan secara berkelanjutan.
China dinyatakan telah menunjukkan perbaikan atas upayanya dalam melakukan reformasi ekonomi, termasuk membuat negara ini menjadi lebih terbuka terhadap mekanisme pasar.