Bisnis.com, JAKARTA - Pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto soal preferensi politik almarhumah Kristiani Herawati (Ani Yudhoyono) dianggap melanggar salah satu asas pemilu.
Anggapan itu dikemukakan budayawan Goenawan Mohamad dalam akun resmi Facebook-nya. Menurut Goenawan, pelanggaran bisa muncul karena salah satu asas dalam pemilu adalah “rahasia.”
“Pilihan seseorang dalam pemilu bersifat rahasia. Itu asas yang dilanggar Prabowo Subianto. Lagi pula bagaimana memverifikasi ke mana suara almarhumah diberikan? Ibu Ani sudah meninggalkan kita,” ujar Goenawan di akun FB miliknya, Senin (3/6/2019).
Ada sejumlah asas dalam penyelenggaraan pemilu di Indonesia. Selain rahasia, asas-asas lain yakni langsung, umum, bebas, jujur dan adil. Semua asas pemilu kerap disingkat menjadi “Luber Jurdil.”
Menurut Goenawan, selain berpotensi melanggar asas pemilu, pernyataan Prabowo soal preferensi politik Ani Yudhoyono di Pilpres 2014 da 2019 juga mengganggu suasana duka yang sedang dirasakan keluarga almarhumah. Sebab, pernyataan itu disampaikan Prabowo selang sehari pasca Ani Yudhoyono dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Goenawan juga mengingatkan bahwa Ani Yudhoyono merupakan milik semua pihak setelah wafat.
“Tapi Prabowo seperti tak menghendaki itu. Ia menarik Ibu Ani ke kubunya tanpa ada kesempatan bagi yang wafat untuk berkomentar,” ujarnya.
Pada pernyataan yang sama Goenawan juga menyebut bahwa politik acapkali seperti narkoba. Ada sejumlah orang yang tak dapat melepaskannya dari hidup meski hanya sejenak.
Akan tetapi, menurutnya politik sesekali perlu jeda, terlebih saat takziah dilakukan seperti ketika Prabowo berkunjung ke kediaman Ani Yudhoyono di Cikeas kemarin.
“Para petarung sesekali perlu merenung: manusia, yang fana, yang daif, sering melupakan bahwa hasrat berkuasa acapkali membius, dan manusia lupa: ada kehidupan yang bisa memberi makna di luar kedudukan politik,” kata Goenawan.
Prabowo saat berkunjung ke Cikeas kemarin sempat menyebut preferensi politik Ani Yudhoyono dalam 2 gelaran Pilpres terakhir. Pernyataan itu disampaikan usai ia bertemu Presiden RI keenam yang juga suami Ani Yudhoyono, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menanggapi pernyataan Prabowo, SBY menilai hal itu tidak tepat dan tidak elok untuk disampaikan. Dia lantas meminta hal tersebut tidak disampaikan karena keluarganya masih dalam suasana duka.