Bisnis.com, JAKARTA—Raja Salman dari Arab Saudi mengatakan serangan terhadap aset minyak negaranya pada bulan lalu, yang diduga dilakukan oleh kelompok yang mendapat dukungan Iran, merupakan ancaman terhadap pasokan minyak global dan keamanan regional.
“Drone yang dibawa oleh kelompok yang didukung Iran dan menyerang gardu pompa minyak Saudi tidak hanya ancaman bagi kemanan kerajaan dan Negera Teluk, tapi juga mengancam keamanan maritim dan pasokan minyak global,” kata Salman dalam KTT Organisasi Kerjasama Islam (OIC) di Mekah, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (1/6/2019).
Adapun KTT ini merupakan pertemuan para pemimpin Arab yang ketiga kalinya yang diadakan Raja Salman di Mekah pekan ini.
Pada Jumat (31/6), Raja Salman memanggil para pemimpin Arab dan Negara Teluk lainnya dalam KTT darurat.
KTT itu diadakan untuk membahas serangan drone terhadap instalasi minyak di Saudi dan serangan terhadap 4 kapal yang terdiri dari 2 kapal tanker minyak Arab Saudi di lepas pantai Uni Emirat Arab pada bulan lalu.
Raja Salman mengimbau para pemimpin Arab dalam pertemuan tersebut supaya mengambil keputusan yang dianggap perlu untuk menghentikan “eskalasi” Iran di kawasan Timur Tengah.
Adapun Riyadh telah menuduh Tehran berada di balik serangan dengan drone, yang sebelumnya diklaim dilakukan oleh Kelompok Houthi asal Yaman (aliansi Iran).
Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengatakan bahwa Iran terbukti berada di belakang serangan tersebut dan akan dibawa ke sidang Dewan Keamanan PBB secepatnya pekan depan.
Namun, Tehran menolak segala tuduhan terhadap serangan apapun.