Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri India Narendra Modi akan mencatat kemenangan yang lebih besar dari Pemilu 2014 setelah dalam penghitungan suara tahap awal partainya memimpin perolehan kursi parlemen dengan sangat meyakinkan.
Setelah dua setengah jam penghitungan, angka-angka dari Komisi Pemilihan Umum menunjukkan Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Modi memimpin 283 kursi dari 542 kursi parlemen. Sedangkan partai Kongres saingannya baru meraih 51 kursi.
Untuk menjadi mayoritas di parlemen BJP membutuhkan 272 kursi. Pada Pemilu 2014 BJP meraih 282 ketika Modi meraih kekuasaan dalam negara demokrasi terbesar di dunia sekaligus sebagai partai mayoritas pertama dalam 30 tahun.
Tren awal menunjukkan BJP akan unggul 50 kursi dari pesaingnya dan diprediksi bisa memperoleh 330 kursi.
Setelah hasil jajak pendapat pada hari Minggu menunjukkan kemenangan Modi, pasar saham India pada hari ini mencapai rekor tertinggi baru segera setelah pembukaan, Indeks Sensex dan Nifty sama-sama naik lebih dari 2 persen.
Dengan 600 juta suara pemilih, India menetapkan masa penghitungan suara hanya selama satu hari.
Rahul Gandhi dari partai Kongres, berharap untuk menjadi anggota keempat dari dinasti Gandhi-Nehru untuk memimpin India hingga kemarin masih optimistis akan menang.
“Jangan kecewa dengan propaganda jajak pendapat palsu,” kata Gandhi, 48, kepada partai yang setia di Twitter seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (23/5/2019).
Tren awal juga menunjukkan bahwa Gandhi berada dalam persaingan ketat di daerah pemilihannya di Amethi di negara bagian Uttar Pradesh, kursi yang dikuasai keluarganya selama beberapa generasi.