Kabar24.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Rabu (22/5/2019).
Pemanggilan Menag Lukman kali ini bukan untuk menjadi saksi terkait dengan kasus dugaan suap pengisian jabatan di Kementerian Agama, melainkan untuk penyelidikan kasus lain.
Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan Menag Lukman telah memenuhi panggilan KPK. Dia datang pada pukul 09.00 WIB.
"[Dipanggil] untuk permintaan keterangan," kata Febri saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Rabu (22/5/2019).
Belum tahu keterangan apa yang akan diminta dari Menag Lukman Hakim. Febri belum menjelaskan secara rinci penyelidikan yang dimaksud.
Menag Lukman sebelumnya terseret dalam kasus pengisian jabatan di Kemenag dan telah diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Ketum PPP Romahurmuziy pada Rabu (8/5/2019).
Baca Juga
KPK saat itu mengonfirmasi soal komunikasi antara Menag Lukman dan Romahurmuziy alias Rommy terkait dugaan suap pengisian jabatan. Tim penyidik juga mencecar soal uang US$30.000 dan Rp180 juta yang ditemukan di ruang kerjanya.
Penerimaan uang Rp10 juta dari tersangka mantan Kakanwil Kemenag Jatim Haris Hasanuddin juga tak luput dari pemeriksaan KPK. Namun, Menag Lukman mengaku uang itu telah dikembalikan ke KPK.
Akan tetapi, KPK tak memproses uang tersebut lantaran diserahkan setelah 11 hari operasi tangkap tangan Rommy dkk sehingga bukan pelaporan yang wajar.
"Kami tidak proses sebagai pelaporan gratifikasi yang wajar karena dilaporkan setelah terjadinya operasi tangkap tangan," kata Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif, Kamis (19/5/2019).
Saat ini, KPK memang tengah memproses pelaporan penerimaan uang itu yang ditangani langsung oleh Deputi Penindakan KPK sesuai rekomendasi pimpinan.
Dalam perkara ini, Rommy diduga telah menerima uang suap senilai Rp300 juta dari tersangka mantan Kakanwil Kemenag Jatim Haris Hasanuddin dan Kepala Kantor Kemenag Kab. Gresik Muhamad Muafaq Wirahadi.
Suap itu diduga diberikan demi memuluskan proses pengisian jabatan di Kemenag Jatim. KPK juga menduga ada pihak internal Kemenag yang bersama-sama dengan Rommy dalam menerima aliran suap itu.