Bisnis.com, JAKARTA – Pengawasan di Gedung Badan Pengawas Pemilu dan sekitarnya diperketat setelah Komisi Pemilihan Umum menyelesaikan proses rekapitulasi penghitungan tingkat nasional.
Berdasarkan pantauan Bisnis.com di lapangan, ratusan polisi siaga di sekitar jalan MH Thamrin. Kawat berduri juga dipasang membentang mengelilingi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Sementara, jalan dari menuju Monas dari Bundaran HI ditutup. Jalan sebaliknya tidak.
Pada hasil rekapitulasi pilpres 2019, Prabowo-Sandi kalah dua digit dengan perolehan 68.650.239 suara atau 44,50 persen dari Jokowi-Amin sebanyak 85.607.362 suara atau 55,50 persen.
Prabowo mengatakan bahwa mendapat laporan akan ada dari pendukungnya yang merasa pemilu curang yang dilakukan dengan cara kekerasan.
“Itu bukan pendukung kami dan itu bukan sahabat saya. itu sahabat yang lain,” katanya dari rekaman video yang diedarkan Media Prabowo-Sandi, Selasa (21/5/2019).
Baca Juga
Prabowo menjelaskan bahwa aksi melawan kecurangan ini bukan sebuah makar atau melanggar hukum. Bahkan dia hanya ingin menegakkan keadilan dan kebenaran karena baginya ada kecurangan dalam pemilu.
“Katakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah,” jelasnya.
Karena aksi harus berlangsung damai, capres nomor urut 02 ini meminta pendukungnya jangan ikut terprovokasi. Abaikan semua upaya yang ingin membuat gaduh.
“Bahkan kalau sudah dipukul jangan dibalas. Seorang ksatria haurs memikul beban yang berat,” ucapnya.