Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Dagang Berlanjut, China Minta AS Tahan Diri

Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi telah berbicara dengan Menlu AS Mike Pompeo dan mengimbau AS untuk tidak bertindak terlalu jauh.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) bersama Presiden China Xi Jinping dalam sebuah pertemuan di Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Reuters-Damir Sagolj
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) bersama Presiden China Xi Jinping dalam sebuah pertemuan di Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Reuters-Damir Sagolj

Bisnis.com, JAKARTA -- China meminta AS untuk menahan diri dalam sengketa dagang kedua negara dan memahami kepentingan Negeri Panda.
 
Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi menyatakan berbagai pernyataan dan aksi AS dalam beberapa hari terakhir telah melukai kepentingan pemerintah dan perusahaan-perusahaan China. Melalui pembicaraan telepon dengan Menlu AS Mike Pompeo, dia mengimbau Negeri Paman Sam untuk tidak bertindak terlalu jauh.
 
Reuters melansir Minggu (19/5/2019), Wang juga menyampaikan bahwa China masih bersedia menyelesaikan perbedaan kedua negara melalui negosiasi. Asalkan, China dan AS sama-sama bersikap adil.
 
Seperti diketahui, kedua negara kembali terlibat aksi saling balas tarif impor setelah pembicaraan dagang yang sudah berlangsung selama setahun terakhir tiba-tiba terhenti. Saat itu, AS menilai bahwa Beijing tiba-tiba tak mau merealisasikan komitmen yang sudah dibuat sebelumnya, sedangkan China beralasan bahwa Washington tak menghormati kepentingan mereka.
 
Pada Kamis (16/5), Pemerintah AS mengumumkan bahwa Huawei Technologies Co Ltd masuk dalam daftar hitam perusahaan yang bisa bekerja sama dengan korporasi asal AS.
 
Sehari kemudian, China mengungkapkan bahwa dilanjutkannya negosiasi dagang dengan AS akan sia-sia jika pemerintahan Donald Trump tak bersedia mengubah arah kebijakan mereka. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper