Bisnis.com, JAKARTA - Calon presiden Prabowo Subianto geram dengan delik makar yang belakangan kerap digunakan oleh kepolisian untuk membidik orang-orang yang berada di barisannya.
"Saya katakan enggak usah nakut-nakuti kami dengan makar-makar," kata Prabowo ketika pidato politik dalam acara Simposioum Nasional Kecurangan Pemilu 2019 di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019).
"Orang-orang ini, tokoh-tokoh bangsa ini bukan makar,”tegas Prabowo.
Beberapa pekan belakangan ini, kata makar memang menjadi perbincangan. Khususnya setelah kepolisian membidik dua tokoh di barisan kubu Prabowo yaitu Mantan kepala staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, Kivlan Zen, dan aktivis Eggi Sudjana.
Dari kedua orang itu, baru Eggi yang menjadi tersangka di Kepolisian Daerah Metro Jaya. Sedangkan perkara Kivlan ditangani Markas Besar Polri.
Kivlan dilaporkan atas tuduhan makar dan penyebaran berita bohong oleh Jalaludin. Pelaporan tersebut terdaftar dengan nomor LP/B/0442/2019/Bareskrim tertanggal 7 Mei 2019. Sedangkan Eggi dilaporkan oleh Supriyatno, relawan Jokowi-Ma’ruf Center atau Pro Jomar. Keduanya membantah terlibat makar.
Baca Juga
Eggi memaparkan makar yang dimaksud adalah menjatuhkan pemerintah yang sah. Sedangkan people power yang dikerahkannya untuk memprotes adanya kecurangan dalam pemilu 2019.
"Kesalahan konstruksi hukum, yang kita persoalkan adalah capres. Bukan presiden. Jadi kalau kita people power dituduh makar, itu salah alamat. Karena kita tidak mempersoalkan pemerintahan yang sah. Tidak. Kita hanya mempersoalkan capres yang curang. Itu yang harus digarisbawahi," ujar Eggi.
Prabowo meminta aparat penegak hukum tak sewenang-wenang menggunakan pasal makar.
"Jenderal-jenderal itu mempertaruhkan nyawanya sejak muda. Mereka tidak makar. Djoko Santoso tidak makar, Amien Rais tidak makar, kita membela negara dan bangsa Indonesia. Jangan takut-takuti kita dengan senjata yang diberikan oleh rakyat," kata dia.