Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perdamaian Israel-Palestina : Indonesia Berharap Proposal AS Tunjukkan Kemajuan

Proposal perdamaian Israel-Palestina yang tengah diformulasikan pemerintah Amerika Serikat diharapkan menyajikan solusi lebih maju dibanding resolusi internasional yang telah ada.
Umat Islam mengibarkan bendera Palestina saat mengikuti aksi 115 di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (11/5). Aksi yang yang bertajuk Indonesia Bebaskan Al-Quds ini sebagai penolakan atas keputusan pemerintah Amerika Serikat yang memindahkan Kantor Kedutaaan Besar AS untuk Israel ke Yarusalem./Antara
Umat Islam mengibarkan bendera Palestina saat mengikuti aksi 115 di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (11/5). Aksi yang yang bertajuk Indonesia Bebaskan Al-Quds ini sebagai penolakan atas keputusan pemerintah Amerika Serikat yang memindahkan Kantor Kedutaaan Besar AS untuk Israel ke Yarusalem./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia berharap proposal perdamaian Israel-Palestina yang tengah diformulasikan pemerintah Amerika Serikat menyajikan solusi lebih maju dibanding resolusi internasional yang telah ada.

"Kami sudah sampaikan, apa pun isi deal-nya [proposal], jangan sampai mundur dari kesepakatan-kesepakatan yang sudah diikat dalam resolusi-resolusi DK PBB," ungkap Direktur Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri Febrian Ruddyard di kantornya, Kamis (2/5/2019).

Proposal damai yang digodok dua penasehat Presiden AS, Jared Kushner dan Jason Greenblatt rencananya diumumkan pada Juni mendatang, bertepatan dengan berakhirnya Ramadan. Pemerintah Indonesia belum mengetahui isi proposal tersebut.

Febrian mengungkapkan proposal damai tersebut seharusnya menyelesaikan permasalahan utama yang selama ini mengganjal penyelesaian masalah Israel dan Palestina. Isu itu mencakup masalah pengungsi Israel, pemukiman ilegal Israel di wilayah rampasan, serta status Yerusalem. Ia mengungkapkan proposal Trump tidak akan menarik apabila tidak menyajikan solusi untuk isu-isu tersebut.

"Harusnya proposal ini lebih maju dari resolusi DK karena resolusi [terkait Israel-Palestina] dibuat atas kesepakatan seluruh anggota DK, termasuk lima anggota tetap," sambung Febrian.

Dalam wawancara TIME 100 Summit di New York akhir April lalu, menantu Donald Trump, Jared Kushner mengungkapkan sedikit detil tentang rencana untuk mengakomodasi rekonsiliasi antara Israel dan Palestina. Kendati demikian, ia meyakinkan bahwa proposal tersebut akan "sangat jelas" dan diharapkan dapat memberi "visi komprehensif" tentang perdamaian.

Ketika ditanya apakah proposal itu akan mencakup solusi dua negara, Kushner sempat enggan memberi komentar, namun ia mengatakan pihaknya akan memberi pondasi yang jelas.

Sejumlah isu utama yang menjadi kerikil hubungan Israel dan Palestina dalam beberapa bulan terakhir sempat memanas. Salah satunya adalah pemindahan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem yang masih menjadi sumber sengketa.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu beberapa waktu lalu juga sempat mengumbar janji akan memperluas permukiman Yahudi di wilayah klaim Palestina, termasuk di Tepi Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper