Beban berat
Jakarta Timur adalah daerah berpenduduk terpadat di Provinsi DKI Jakarta dengan total 2.843.816 jiwa, menurut data Badan Pusat Statistik DKI Jakarta pada 2017.
Jumlah masif itu membuat proses penghitungan suara secara manual dan memasukkan data ke situs KPU bukanlah hal yang mudah, demikian disampaikan Ketua KPU Jakarta Timur, Wage Wardana.
Kesalahan, menurut dia, memang terjadi tapi tidak sebesar yang diviralkan di media sosial dan pemberitaan sensasional.
"Kami tidak menutup mata bahwa administrasi di TPS masih ada yang kurang baik. Tapi tidak mengesampingkan kinerja yang bagus. Satu TPS membuat kesalahan, tapi 8.233 TPS lain bagus, yang diperbesar pasti yang satu," ujar Wage.
Menurut Wage, penyelenggara pemilu di Jakarta Timur berusaha keras memenuhi jadwal KPU pusat untuk menyelesaikan rekapitulasi manual di 10 kecamatan dan 65 kelurahan di daerah tersebut sebelum pengumuman hasil pemilu pada 22 Mei 2019.
Sampai berita ini diturunkan baru 7 kelurahan yang menyelesaikan penghitungan berjenjang daerah di Jakarta Timur. Untuk memenuhi target tersebut, petugas-petugas di lapangan sudah berusaha semaksimal mungkin, bahkan sampai rela kurang tidur demi menyelesaikan rekapitulasi manual.
"Rata-rata mereka tidur paling tiga sampai empat jam sehari. Bayangkan, daerah paling padat Kecamatan Cakung itu memiliki hampir 400.000 orang dan hanya ada empat petugas yang mengurus 1.461 TPS," katanya.
Namun, menurut Wage, sebagian besar petugas tetap menjalankan tugas karena rasa pengabdian untuk daerah asal dan negara bukan karena ingin mencari uang.
"Kalau untuk mencari uang mereka tidak akan mau jadi petugas. Hanya karena jiwa pengabdian dan terpanggil untuk negara," katanya.