Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penasihat Gedung Putih: Federal Reserve Harus Pangkas Suku Bunga

Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat pada kuartal I/2019 yang mencapai 3,2 persen menjadi sinyal melajunya perekonomian negara. Hal ini diyakini meenjadi dasar bagi Federal Reserve untuk memangkas suku bunga.
the Federal Reserve di Washington D.C./Ilustrasi-en.wikipedia.org
the Federal Reserve di Washington D.C./Ilustrasi-en.wikipedia.org

Bisnis.com, JAKARTA - Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat pada kuartal I/2019 yang mencapai 3,2 persen menjadi sinyal melajunya perekonomian negara. Hal ini diyakini meenjadi dasar bagi Federal Reserve untuk memangkas suku bunga.

Dikutip dari riset Monex Investindo Futures pada Senin (29/4/2019), Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow meyakini adanya ekspansi perekomenomian AS pada awal 2019 menunjukkan bahwa Federal Reserve harus pangkas suku bunga.

“bahkan menurut juru bicara the Fed sendiri, mulai dari ketua hingga jajarannya, bahwa mereka dapat membuka peluang untuk menuju penurunan suku bunga,” papar Kudlow.

Hasil PDB AS yang dirilis akhir pekan lalu menunjukkan pertumbuhan 3,2 persen pada kuartal I/2019. Ini menjadi angka lonjakan yang melampaui ekspektasi.

Kudlow mengatakan, siklus kemakmuran yang sedang di alami AS tengah dapatkan momentumnya. Tingkat inflasi terus turun lebih rendah dan lebih rendah lagi.

Sebelumnya para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh 2,5% pada kuartal pertama. Ini juga menjadi yang pertama kalinya PDB di atas level 3 persen sejak tahun 2013.

Data tersebut menunjukkan bagaimana ekonomi masih positif selama penutupan pemerintah (government shutdown) terpanjang dalam sejarah. Pemerintah federal telah berhenti operasionalnya selama 35 hari sejak akhir Desember hingga 25 Januari 2019.

Para investor sangat memperhatikan laporan PDB ini karena mereka mencari lebih banyak konfirmasi bahwa resesi mungkin tidak terjadi dalam jangka pendek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper