Bisnis.com, JAKARTA - Para pemimpin Kanada dan Jepang sepakat memperkuat pakta perdagangan Pasifik yang mulai berlaku kembali pada awal tahun ini tanpa melibatkan Amerika Serikat.
Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) yang disepakati itu bertujuan untuk menghilangkan hambatan perdagangan di antara 11 negara yang mewakili hampir 500 juta konsumen di kawasan Asia-Pasifik. Tujuannya adalah untuk melawan pengaruh ekonomi China yang sedang tumbuh.
Presiden AS Donald Trump mengundurkan diri kesepakatan itu pada 2017 sebelum kesepakatan itu diratifikasi.
Pada konferensi pers bersama di Ottawa, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan tuan rumahnya Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan pakta itu "sangat menguntungkan" warga negara masing-masing dan bisnis dari negara-negara anggota, termasuk Kanada dan Jepang.
"Terus bergerak maju dalam perdagangan yang lebih bebas dan lebih terbuka sesuai dengan aturan yang kita semua bisa sepakati adalah sesuatu yang sangat kita butuhkan," kata Trudeau.
CPTPP "sangat kontras" dengan meningkatnya proteksionisme yang dipicu oleh Amerika Serikat, katanya.
Baca Juga
Dia mencatat bahwa ekspor daging sapi Kanada ke Jepang meningkat tiga kali lipat dalam beberapa bulan terakhir "sementara Amerika tidak memiliki akses semacam itu."
"Saya pikir secara konkret sudah terlihat manfaat dari kerja sama ini dan tidak kembali pada proteksionisme sebagai cara menumbuhkan ekonomi kita," katanya.
Komentarnya didukung Abe dengan mengatakan kerja sama itu harus menjadi model ke depan sebagaimana dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (29/4/2019).
Abe mengaku bangsanya menikmati lebih banyak "produk Kanada yang berkualitas tinggi" berdasarkan pakta tersebut. Sebaliknya, Jepang memiliki harapan besar untuk ekspansi lebih lanjut dari ekspor produk-produk berkualitas tinggi Jepang ke pasar Kanada.