Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri beraliran Sosialis Spanyol, Pedro Sanchez hampir pasti kembali berkuasa berdasarkan hasil pemilu yang digelar kemarin.
Hanya saja dia diperkirakan akan kesulitan membentuk pemerintahan karena akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan negosiasi akibat raihan suara di parlemen yang terbagi hampir merata.
Dalam satu pemilu paling ketat di Spanyol sejak beberapa dasawarsa terakhir, kebangkitan partai nasionalis Vox telah memecah suara kelompok sayap kanan. Akibatnya, parlemen terfragmentasi dan partai radisional tidak mampu menguasai kelompok pemilih yang anti kemapanan.
Kali ini merupakan pemilu ketiga dalam empat tahun, setelah dua pemilu pertama mengikis dominasi dua partai terbesar sejak puluhan tahun. Kedua partai itu adalah Partai Sosialis dan Partai Populer yang konservatif.
Baik blok kanan atau sayap kiri tidak berhasil memegang mayoritas yang jelas, menurut penghitungan suara yang telah mencapai 80 persen, Partai Sosialis pimpinan Sanchez memimpin dengan 123 kursi di parlemen yang terdiri dari 350 kursi.
Sedangkan, Partai Rakyat konservatif arus utama (PP) meraup 65 kursi. Berikutnya Ciudadanos yang beraliran kanan-tengah 57 kursi, partai ekstrem kiri Unidas Podemos 42 kursi dan Vox yang beraliran sayap kanan mendapatkan 24 kursi.
Baca Juga
Ada spekulasi sebelum pemilihan tentang kemungkinan koalisi antara kaum sosialis dan Ciudadanos meskipun para pemimpin kedua partai mengenyampingkan ikatan apa pun.
Jika mereka ingin membentuk aliansi mayoritas di parlemen, Sanchez tak perlu mencari dukungan dari partai-partai regional yang mendukung kemerdekaan Catalan. Akan tetapi, dia akan menghadapi blok besar anggota parlemen sayap kanan.
"Vox tanpa diragukan lagi adalah salah satu pemenang besar malam itu," kata Narciso Michavila, Ketua Komisi Pemiliha Umum (KPU) sebagaimana dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (29/4/2019).
Ratusan orang berkumpul di luar markas Vox di Madrid untuk penghitungan suara. Mereka mengibarkan bendera Spanyol dan bersorak pertanda naiknya dukungan terhadap partai tersebut.
