Bisnis.com, JAKARTA—Pembahasan tambahan kuota haji akan dibahas oleh Kementerian Agama dan DPR pada pekan depan.
Dalam keterangan resmi yang dikutip pada Jumat (19/4/2019), Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, Indonesia pada tahun depan akan mendapat tambahan kuota haji sebanyak 10.000 kuota jemaah.
Oleh sebab itu, pihaknya merasa perlu membahas hal itu dengan DPR khususnya terkait dengan pengadaan fasilitas pelayanan termasuk anggarannya.
“Karena konsekuensi dari tambahan 10 ribu jamaah adalah perlunya disediakan anggaran,” katanya, Kamis (18/4/2019).
Menurutnya, anggaran tambahan yang harus dipersiapkan tidak hanya untuk jemaah saja. Namun juga terkait penambahan petugas. Bertambahnya jemaah otomatis akan menambah kelompok terbang (kloter). Sebab itu, perlu juga ada tambahan petugas kloter.
Nantinya, kebutuhan anggaran ini, sebagian akan didapatkan dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Sebagian lainnya, akan didapatkan dari efisiensi yang telah dilakukan oleh Kementerian Agama.
“Terakhir tentu juga anggaran akan didapat dari APBN kita khususnya untuk membiayai petugas-petugas kita. Namun besarnya anggaran belum bisa saya sebutkan karena sedang terus kita hitung,” tuturnya.
Adapun, 10.000 kuota tambahan tersebut akan didistribusikan secara proporsional ke seluruh provinsi di Indonesia.
“Akan kita bagi kepada seluruh provinsi yang ada. Prioritas utamanya adalah bagi lansia. Jadi lansia dan para pendampingnya, dan para jemaah yang lain.”
Untuk diketahui, sebelumnya, presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia mendapatkan kuota tambahan sebanyak 10.000 kuota untuk calon jamaah haji. Hal itu, merupakan hasil kunjungannya ke Arab Saudi pada pekan lalu.
Sebab itu, dia meminta jajaran kementerian dan pimpinan lembaga pemerintah non kementerian (K/L) terkait untuk segera menindaklanjut hal tersebut.
Selain tambahan kuota haji, Jokowi juga mengatakan bahwa Arab Saudi ingin meningkatkan investasi di Indonesia.
Investasi itu berupa kerjasama untuk menjadikan Indonesia sebagai hub bagi industri petrokimia di Asia Tenggara.