Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Sudan yang terguling Omar al-Bashir dipindahkan dari tahanan rumah ke penjara Kobar di ibu kota Khartoum pada Rabu (17/4/2019) pagi WIB dan ditahan di bawah pengamanan ketat di sel isolasi.
Mengutip sebuah sumber di penjara disebutkan bahwa Dewan Militer Transisi yang berkuasa belum mengkonfirmasi laporan tersebut, sedangkan media Hiba Morgan melaporkan dari Khartoum bahwa para pejabat membantah laporan bahwa Al-Bashir ditahan di penjara.
"Mereka mengatakan Al-Bashir ditahan di tempat yang aman di bawah tahanan rumah sampai dia dibawa ke pengadilan," lapor Morgan sebagaimana dikutip Aljazeera.com pada Rabu (17/4/2019).
Para pengunjuk rasa yang sedang melakukan aksi duduk di Kementerian Pertahanan di Khartoum mengatakan bahwa mereka tidak akan mengakhiri tindakan mereka.
Mereka menuntut Al-Bashir diadili di pengadilan untuk dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan yang dilakukan ketika berkuasa.
Mereka juga mengatakan mereka tidak akan mengakhiri aksi duduk mereka jika pemerintah tidak menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah sipil yang independen.
Sementara itu, sejumlah saksi mengatakan ada pengerahan besar tentara dan anggota Pasukan Dukungan Cepat paramiliter di luar penjara Kobar di Khartoum utara. "Ada tentara dalam kendaraan yang dipasang dengan senapan mesin di dekat penjara," ujar saksi mata.
Penjara Kober dibangun oleh Inggris selama periode kolonial dan terletak di tepi timur Sungai Nil Biru di distrik utara ibukota tempat al-Bashir dibesarkan.