Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Ancam Kerahkan Seluruh Kekuatan Ekonomi dan Politik Lawan Nicolas Maduro

Amerika Serikat akan menggunakan semua instrumen ekonomi dan politik untuk menuntut Presiden Venezuela Nicolas Maduro bertanggung jawab atas krisis negaranya. 
Pengungsi Venezuela duduk di luar kantor layanan perbatasan Binational Border Service Center Peru, di perbatasan dengan Ekuador, di Tumbes, Peru, Jumat (24/8)./Reuters-Douglas Juarez
Pengungsi Venezuela duduk di luar kantor layanan perbatasan Binational Border Service Center Peru, di perbatasan dengan Ekuador, di Tumbes, Peru, Jumat (24/8)./Reuters-Douglas Juarez

Bisnis.com, JAKARTA -- Amerika Serikat akan menggunakan semua instrumen ekonomi dan politik untuk menuntut Presiden Venezuela Nicolas Maduro bertanggung jawab atas krisis negaranya. 
 
Dilansir dari Reuters, Senin (15/4/2019), AS juga memperingatkan Kuba dan Rusia bahwa mereka akan membayar atas dukungan yang diberikan kepada Maduro. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Mike Pompeo di kota perbatasan Kolombia dengan Venezuela, Cucuta. 
 
Maduro menyalahkan sanksi AS atas masalah ekonomi negaranya dan menolak pemimpin oposisi Juan Guaido--yang pada Januari meminta konstitusi untuk menjadi presiden sementara. Guaido beralasan harus ada pemilihan kembali karena terpilihnya pemimpin sosialis Maduro dinilai tidak sah.
 
Lebih dari 3 juta rakyat Venezuela telah melarikan diri dari hiperinflasi, kekurangan makanan dan obat-obatan, serta krisis politik.
 
"AS akan terus menggunakan segala cara ekonomi dan politik yang kami miliki untuk membantu rakyat Venezuela," tegas Pompeo setelah mengunjungi para pengungsi di tempat penampungan Cucuta. 

Dia melanjutkan AS akan meminta rezim Maduro dan para pendukungnya untuk bertanggung jawab atas korupsi dan penindasan terhadap demokrasi, dengan menggunakan sanksi, pencabutan visa, serta cara-cara lain.
 
Cucuta menerima sebagian besar warga Venezuela yang tiba di Kolombia. Banyak dari mereka hanya membawa apa yang dapat mereka bawa.
 
Meskipun sebagian besar negara-negara Barat, termasuk AS, telah mengakui Guaido sebagai kepala negara sementara, tapi Rusia, China, dan Kuba berdiri di samping Maduro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper