Bisnis.com, YOGYAKARTA - Aktivitas Gunung Merapi menampakkan terjadinya awan panas guguran pada pukul 08.55 WIB dan sebelumnya tercatat gempa guguran pada Rabu (10/4/2019) dini hari hingga pagi hari.
Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah ini mengalami empat kali gempa guguran selama enam jam pengamatan mulai 00.00 WIB sampai 06.00 WIB.
Demikian catatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) seperti dikutip Antara.
Sementara itu, pada pukul 08.55 BPPTKG mencatat terjadinya awan panas guguran dari Gunung Merapi.
Terjadi awan panas guguran di G. #Merapi pd tgl 10/04/2019 pukul 08:55 WIB, durasi 110 detik, jarak luncur 1000 m ke arah hulu Kali Gendol. #StatusWaspada sejak 21 Mei 2018
— BPPTKG (@BPPTKG) April 10, 2019
Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam pernyataan resminya menyebutkan empat gempa guguran selama periode tersebut amplitudonya 2-9 mm dengan durasi 11-49 detik.
Selain gempa guguran, BPPTKG juga mencatat satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 6 mm yang berlangsung selama 11 detik.
Hasil pengamatan visual menunjukkan asap kawah Merapi bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 20 meter di atas puncak kawah.
Angin di gunung itu bertiup lemah ke arah timur, selatan, dan barat daya . Suhu udaranya 15-21 derajat Celsius dan kelembaban udaranya 66 sampai 85 persen dan tekanan udara 627.7-708.7 mmHg.
Pada periode pengamatan selama enam jam itu, BPPTKG juga tidak mengamati adanya guguran lava.
Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Sehubungan semakin jauhnya jarak luncur awan panas guguran Merapi, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.
Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi atau kantor BPPTKG, atau memantau media sosial BPPTKG.
Adapun kondisi sehari sebelumnya, bisa dilihat dari infografis berikut:
Haloo #WargaMerapi,
— BPPTKG (@BPPTKG) April 10, 2019
Berikut ini kami sampaikan Laporan Aktivitas Gunung #Merapi periode pengamatan 9 April 2019 pukul 00:00-24:00 WIB.
Tingkat aktivitas Waspada (Level II). #statuswaspada sejak 21 Mei 2018 pic.twitter.com/RrBq5pCKV0