Bisnis.com, SIDOARJO--Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mendorong perguruan tinggi untuk menyiapkan lulusannya sebagai job creator, yakni harus mampu menciptakan lapangan kerja.
"Perguruan tinggi jangan sampai lulusan disiapkan jadi tenaga kerja. Di era revolusi industri 4.0, siapkan mereka bukan jadi job seeker [pencari kerja], tapi jadi job creator," ujar Nasir saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (8/4/2019).
Menurutnya, ke depan lapangan pekerjaan akan semakin terbatas seiring dengan semakin berkembangnya inovasi dan teknologi. Anak muda akan menghadapi persaingan kerja yang lebih ketat dibandingkan saat ini.
Oleh karena itu, kompetensi utama mahasiswa yang harus dikembangkan adalah jiwa kewirausahaan, penguasaan teknologi, dan inovasi. Teknologi dan Inovasi, menurutnya, merupakan kunci untuk memenangkan persaingan yang semakin kompetitif.
Nasir menyampaikan saat ini sudah banyak contoh inovasi dan teknologi yang diciptakan anak muda Indonesia yang mampu menggerakkan perekonomian negara dan masyarakat. Seperti inovasi yang dilakukan oleh Gojek, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka dengan aset mencapai miliaran dolar AS serta menyerap ratusan ribu tenaga kerja.
"Jangan arahkan anak seperti maunya orang tua, jadi PNS. Orang tua itu kan sering menghindari risiko, padahal anak muda itu risk taker, suka menghadapi tantangan," katanya.
Baca Juga
Sumber daya manusia Indonesia, kata Nasir, harus ditingkatkan kualitasnya sebaik mungkin untuk menghadapi bonus demografi. Pada 2030-2045 diperkirakan tingkat angkatan kerja di Indonesia akan berada di atas 50%.
"Kalau tenaga kerja ini tidak ditingkatnya kualitasnya akan jadi malapetaka untuk Indonesia," katanya.
"Bagaimana bangun SDM berkualitas bagi mahasiswa? Yang sangat penting adalah harus lakukan perubahan mendasar dengan memberikan literasi baru, yakni literasi data dan teknologi," katanya.