Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laporan dari Korea Selatan, Ini Kisah Munculnya Desa Camelia di Pulau Jeju

Amorepacific, industri kosmetik modern dari Korea Selatan terus mengelola mitra bisnis melalui pemberdayaan penduduk di salah satu desa di Pegunungan Halla, Pulau Jeju.
Pohon dan bunga camelia di Pulau Jeju, Korea Selatan./Bisnis-Pamuji Tri Nastiti
Pohon dan bunga camelia di Pulau Jeju, Korea Selatan./Bisnis-Pamuji Tri Nastiti

Bisnis.com, JEJU – Amorepacific, produsen kosmetik modern dari Korea Selatan, terus mengelola mitra bisnis melalui pemberdayaan penduduk di salah satu desa di Pegunungan Halla, Pulau Jeju, Korsel.

Dong Jun-oh, ketua koperasi sekaligus penanggung jawab Institut Pelestarian Desa Camellia, selaku mitra Amorepacific, menceritakan pada awalnya di kawasan setempat tertanam pohon bunga camelia.

Laporan dari Korea Selatan, Ini Kisah Munculnya Desa Camelia di Pulau Jeju

"Penduduk menanam pohon bunga karena cantik, masih ada pohon yang pertama kali di tanam usianya kurang lebih 400 tahun," kata Dong dalam rangkaian tur media ke mitra Amorepacific di Jeju, Jumat (5/4/2019).

Dia menjelaskan bahwa desa di Namwon, Seogwipo, tersebut dikenal sebagai Desa Camellia atau Camellia Village pada 2007, ketika tokoh pendiri Amorepacific, Suh Sung-whan, mengunjungi tempat tersebut dan mulai menjalin kemitraan dengan penduduk setempat.

Desa Camellia memiliki luas 1.542 hektare dengan 200 rumah tangga yang 50 di antaranya menjadi anggota koperasi. Meski memiliki nama bunga, produksi utama penduduk Desa Camellia adalah jeruk yang juga menjadi ciri khas hasil bumi Pulau Jeju.

Laporan dari Korea Selatan, Ini Kisah Munculnya Desa Camelia di Pulau Jeju

"Pohon camelia dipilih karena selain bermanfaat juga bisa menahan angin ketika musim dingin tiba. Untuk produksi, dalam setahun menghasilkan 300.000 ton buah, lalu 1 ton bunga dan daun per tahun," lanjutnya.

Amorepacific memanfaatkan pohon camelia melalui bunga, daun, dan biji yang disuling minyak murni sebagai bahan baku produk-produk perusahaan dan juga menjadi minyak makan. Dari kemitraan dengan Amorepacific, koperasi di Desa Camellia mencatat pendapatan mencapai 400 juta won (sekitar Rp5 miliar) dalam setahun.

Kerja sama dengan Amorepacific berlangsung baik dengan salah satu klausulnya menyatakan soal pelestarian lingkungan. Dong mengatakan bahwa misalnya pada suatu ketika timbul kerusakan pohon atau tanaman di sekitarnya, kemitraan akan dihentikan.

"Ketika memanen bunga, maka akan diambil bunga yang telah jatuh, soalnya kalau bunga dipetik dari pohon maka tidak akan menghasilkan biji. Jadi, intinya menjaga ekosistem pohon camelia dan ini merupakan kerja sama yang ramah lingkungan."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper