Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selain di Ankara, Erdogan Disebut Kalah Juga di Istanbul

Kandidat wali kota Istanbul dari partai oposisi utama Turki mengklaim memimpin perolehan suara 25.158 lebih banyak dibandingkan dengan saingannya dari Partai AK pimpinan Presiden Turki Tayyip Erdogan, menurut bank data Partai Rakyat Republik tempat sang kandidat berasal.
Sebuah papan reklame, yang berfungsi sebagai tanda jalan, dengan gambar pemain sepak bola Arsenal, Mesut Ozil di dalam kit tim nasional Jerman, digantikan oleh foto dirinya dengan Presiden Turki Erdogan di kota Devrek di Laut Hitam di Zonguldak, kota kelahiran Ozil di Turki/Reuters
Sebuah papan reklame, yang berfungsi sebagai tanda jalan, dengan gambar pemain sepak bola Arsenal, Mesut Ozil di dalam kit tim nasional Jerman, digantikan oleh foto dirinya dengan Presiden Turki Erdogan di kota Devrek di Laut Hitam di Zonguldak, kota kelahiran Ozil di Turki/Reuters

Bisnis.com, ISTANBUL - Kandidat wali kota Istanbul dari partai oposisi utama Turki mengklaim memimpin perolehan suara 25.158 lebih banyak dibandingkan dengan saingannya dari Partai AK pimpinan Presiden Turki Tayyip Erdogan, menurut bank data Partai Rakyat Republik tempat sang kandidat berasal.

Kandidat wali kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, mengatakan Dewan Pemilihan Tinggi telah memasukkan 99,95 persen suara di Istanbul ke dalam sistem pemilihan umum. Sistem tersebut menunjukkan perbedaan yang lebih besar, yaitu 25.755 suara.

Rakyat Turki memberikan suara dalam pemilihan-pemilihan lokal yang dilukiskan oleh Presiden Tayyip Erdogan sebagai soal hidup dan mati Turki namun telah dirusak oleh kekerasan yang menyebabkan orang anggota partai tewas di bagian tenggara negara itu.

Erdogan yang telah mendominasi politik Turki selama lebih 16 tahun berkat sebagian karena pertumbuhan ekonomi yang kuat, menjadi pemimpin yang paling populer dan juga tegas dalam sejarah modern negara itu.

Namun, ia bisa mengalami pukulan dengan jajak pendapat yang mengindikasikan Partai AK (AKP) yang berkuasa berpotensi kehilangan kendali di Ankara, ibu kota Turki dan bahkan di Istanbul, kota terbesar di negara itu.

Dengan ekonomi yang mengalami kontraksi setelah krisis keuangan tahun lalu -- nilai mata uang lira merosot lebih 30 persen, sebagian pemilih tampak siap menghukum Erdogan, yang sudah memerintah dengan sikap tanpa kompromi.

"Saya sebenarnya tak akan pergi memberi suara hari ini, tapi ketika saya melihat mereka (AKP) goyah, saya pikir ini saatnya untuk mendaratkan pukulan. Orang-orang tak senang. Orang-orang berjuang," kata Hakan, 47 tahun, setelah memberikan suara di Ankara.

Pemungutan suara mulai pukul 7 waktu setempat di bagian timur Turki, dan sejam kemudian di bagian lain negara itu. Tempat-tempat pemungutan suara tutup pukul 16 waktu setempat di bagian timur dan pukul 17 di bagaian barat.

Lebih 57 juta orang berhak memberikan suara. Pemenang dalam pemilihan itu diperkirakan akan diketahui pada tengah malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fajar Sidik
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper