Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Film Nasional 30 Maret, Wapres JK Impikan Indonesia Setara Bollywood

Insan perfilman Indonesia diharapkan menciptakan terobosan sehingga melahirkan produk-produk yang inovatif.
Wakil Presiden Jusuf Kalla/Reuters-Beawiharta
Wakil Presiden Jusuf Kalla/Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA – Insan perfilman Indonesia diharapkan menciptakan terobosan sehingga melahirkan produk-produk yang inovatif.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan insan perfilman Indonesia telah mampu membuat film sendiri semenjak 69 tahun lalu. Tepatnya semenjak 30 Maret 1950 ketika pengambilan gambar untuk film Darah dan Doa dimulai.

"Hari ini mengingatkan kita suatu peringatan yang penting bahwa sejak lama. 69 tahun lalu bangsa ini bisa memulai untuk membikin film dengan kemampuan sendiri. Hari peringatan ini tentu penting menjadi tonggak daripada kemampuan kita, tonggak daripada kreativitas kita, tonggak daripada kemauan kita semua untuk menjadi tuan di negeri sendiri," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di Kementerian Pendidikan, Jumat (29/3/2019).

Menurut JK, film nasional telah menunjukkan diri mampu mendapatkan tempat di hati penonton. Ini terlihat dari membesarnya jumlah penonton yang datang ke bioskop.

"Pada tahun-tahun terakhir ini, dunia perfilman kita telah kembali bangkit. Kalau pada 2015 penonton hanya 16 juta, tahun 2016 mencapai 34 juta dan sekarang ini saja sudah lebih 40 juta," katanya

Lebih lanjut JK menyebutkan Indonesia harus mengejar industri film nasional mendekati kemampuan pemain utama dunia seperti pusat perfilm di Hollywood di Amerika Serikat atau menyamai kemampuan industri film Bollywood di India.

"Kita tentu belum setara dengan negara seperti Hollywood atau Bollywood tapi tentu kita mengarah kepada kemampuan-kemampuan seperti itu," katanya.

Selain peningkatan kapasitas kualitas film, JK juga mengingatkan pentingnya peran film sebagai sumber pendidikan, industri juga berfungai sebagai hiburan.

"(alau film berkembang, maka banyak cabang-cabang industri yang berkembang. baik industri filmnya, industri bioskop layar lebar, industri makanan, serta berbagai hal yang mnjadi pengaruh atau dibutuhkan dalam hal-hal industri film tersebut," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper