Kabar24.com, JAKARTA—Pasukan koalisi pimpinan AS melaporkan setidaknya 1.257 warga sipil tewas dalam serangan udara sejak operasi perburuan atas para jihadis Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) dimulai pada 2014.
Korban tersebut merupakan akumulasi dari 34.038 serangan antara Agustus 2014 hingga akhir Februari tahun ini.
"Setidaknya 1.257 warga sipil telah secara tidak sengaja terbunuh oleh serangan Koalisi sejak awal Operasi Inherent Resolve," menurut pernyataan pihak koalisi sebagaimana dikutip CNN.cm, Jumat (29/3).
Koalisi juga mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menerima 147 laporan terkait kemungkinan jatuhnya korban sipil lebih banyak.
Satu laporan yang kredibel mengacu pada pemboman di sebuah pabrik amunisi dekat Rawa, Irak 13 September 2017 silam. Dua warga sipil terluka dalam serangan tersebut.
Tapi pihak Airwars, sebuah LSM yang memantau korban sipil dari serangan udara di seluruh dunia membantah pengakuan tersebut.
Mereka memperkirakan setidaknya 7.595 warga sipil telah tewas dalam serangan bom koalisi, jauh melebihi jumlah yang diakui oleh koalisi.