Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PSI-Partai Garuda-Partai Berkarya-Perindo Diperkirakan Sulit Lolos Ke Senayan, Ini Alasannya

Pemilu Serentak 2019 dihiasi oleh 4 partai politik baru, yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Berkarya, Garuda, dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
Ilustrasi-Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo menyerahkan berkas pendaftaran bacaleg DPR ke Ketua KPU Arief Budiman di Gedung KPU, Selasa (17/7). /JIBI-Jeffry Prakoso
Ilustrasi-Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo menyerahkan berkas pendaftaran bacaleg DPR ke Ketua KPU Arief Budiman di Gedung KPU, Selasa (17/7). /JIBI-Jeffry Prakoso

Bisnis.com, JAKARTA — Pemilu Serentak 2019 dihiasi oleh 4 partai politik baru, yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Berkarya, Garuda, dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo). 

Sayangnya, dari berbagai hasil survei yang telah dirilis, keempatnya belum ada yang mampu memberikan kejutan mencapai elektabilitas di atas ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4%.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menjelaskan kepada Bisnis bahwa hal ini merupakan fenomena yang wajar. Sebab parpol baru belum berpengalaman dalam merespon keinginan masyarakat.

Terlebih, dalam Pemilu Serentak yang menitikberatkan Pemilu Presiden (Pilpres) sebagai hajatan utama parpol-parpol lawas.

"Dalam Pemilu serentak, memang sulit bagi partai-partai baru untuk menaikkan popularitas. Butuh perjuangan keras," jelas Ujang, Jumat (29/3/2019).

"Bahkan, terkadang ketika popularitasnya naik, namun tidak berbanding lurus dengan elektabilitas [yang didapat]. Jadi bisa saja partai baru tersebut populer, tapi popularitasnya tak menghasilkan elektabilitas," tambah pengajar dan Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini.

Hal ini tercermin pula dari survei terbaru Center for Strategic and International Studies (CSIS) terkait elektabilitas dan popularitas parpol per 22 Maret 2019.

Dari keempatnya, berturut-turut Perindo hanya memiliki elektabilitas 1,1%; PSI 0,5%; sedangkan Garuda dan Berkarya 0,1%. Di samping mereka, partai lama yang terancam tidak lolos ke Senayan yaitu PKPI 0,2%; PBB 0,4%; dan Partai Hanura 0,8%; PAN 2,5%; dan PPP 3%.

Dari segi popularitas, Perindo kembali unggul dari partai baru lain dengan tingkat popularitas 77,5% berbanding tingkat tak disukai sebesar 68,1%. Sedangkan PSI, popularitasnya hanya 45,8% tapi tidak disukai hingga 57,3%. Begitu pula Berkarya dan Garuda yang popularitasnya masing-masing 37,1% dan 35,1%, sedangkan tingkat tak disukai mencapai 59,1% dan 60,6%.

"Karena memang dalam politik. Tingkat popularitas yang tinggi tidak menjamin elektabilitas. Apalagi jika tingkat popularitasnya diiringi dengan tingkat ketidaksukaan masyarakat," ungkap Ujang.

Menurut Ujang, untuk memperbaiki popularitas dan elektabilitas, PSI memiliki pekerjaan rumah besar dari sisi perbaikan kampanyenya yang kerap ugal-ugalan dan kontraproduktif. Sedangkan untuk Perindo, Berkarya dan Garuda, terlihat belum memiliki figur kuat yang bisa dimunculkan sebagai tokoh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper