Bisnis.com, JAKARTA--Singapore Airlines menyatakan pihaknya tengah membantu pihak berwenang dalam penyelidikan ancaman bom yang terjadi dalam penerbangan SQ423 dari Mumbai ke Singapura.
Pesawat yang mengangkut 263 penumpang dan 18 awak pesawat itu mendarat di Bandara Changi pukul 07.54 pagi, menurut pihak SIA sebagaimana dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (26/3/2019).
"Kami membantu pihak berwenang dalam penyelidikan mereka dan mohon maaf bahwa kami tidak dapat memberikan perincian lebih lanjut," kata seorang juru bicara SIA.
Dia menegaskan kejadian itu tidak berdampak pada operasi penerbangan lainnya.
Pesawat jenis Boeing 777-300ER itu berangkat dari Bandara Internasional Chhatrapati Shivaji, Mumbai pada pukul 11.36 siang waktu setempat pada hari Senin, menurut situs web FlightAware.
Namun pesawat itu tiba di Singapura 31 menit terlambat dari jadwal, menurut situs tersebut.
Grup Bandara Changi pun menyatakan operasi bandara tidak terpengaruh.
Pesawat sebelumnya sempat mengaktifkan peringatan darurat saat mendarat, menurut Plane Finder yang membuat pesawat lain di sekitarnya harus dialihkan.
April lalu, seorang pria berusia 41 tahun didenda karena membuat ancaman bom palsu dalam penerbangan dari Singapura ke Hat Yai, Thailand.
Ancaman itu berawal ketika pria bernama Hsu Chun Meng merasa tidak nyaman ketika seorang pramugari menyuruhnya memeriksa bagasi jinjingnya yang terlalu besar.
Dia kemudian bercanda bahwa ada bom di dalam tas ketika ditanya apakah ada barang terlarang seperti baterai lithium.
Pilot diberitahu tentang insiden itu dan mengeluarkan panggilan Mayday. Akibatnya, pesawat tersebut dikawal ke Singapura oleh dua jet tempur RSAF.
Pada Februari tahun lalu, penerbangan SIA dari Taipei ke Singapura juga ditunda karena ancaman bom yang ternyata bohong.