Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei Rumah Demokrasi Disebut Hoaks, LIPI Beri Klarifikasi

Sebuah lembaga survei yang dikelola politisi Partai Idaman Ramdansyah, Rumah Demokrasi , mengklaim bahwa elektabilitas Joko Widodo 40,30% dan Prabowo Subianto 45,45%. Namun, belakangan survei itu dituduh hoaks.
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) disaksikan Ketua KPU Arief Budiman (tengah) saat debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Bisnis/Nurul Hidayat
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) disaksikan Ketua KPU Arief Budiman (tengah) saat debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah lembaga survei yang dikelola politisi Partai Idaman Ramdansyah, Rumah Demokrasi , mengklaim  bahwa elektabilitas Joko Widodo 40,30% dan Prabowo Subianto 45,45%. Namun, belakangan survei itu dituduh hoaks.

Direktur Indonesia Public Institut Karyono Wibowo menyebut data yang disampaikan tersebut masuk kategori propaganda dan hoaks. “Harus dipertanggung jawabkan ini, karena itu tidak masuk akal yang terpublikasi,” kata Karyono dalam keterngan tertulis, Selasa (26/3/2019).

Publikasi survei Rumah Demokrasi itu juga menyeret nama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Padahal, peneliti LIPI hadir dalam publikasi Rumah Demokrasi yang dipimpin Ramdansyah, sekadar untuk menanggapi hasil survei, bukan pihak yang melakukan survei.

Bagi Karyono, hasil survei yang dilakukan Ramdansyah itu tidak bisa dipertanggungjawabkan secara data. Pasalnya, hasil survei itu bertentangan dengan hasil akademik, sehingga lebih pas sebagai bentuk propaganda.

Menurutnya, publikasi hasil survei itu itu juga turut merusak kredibilitas LIPI, karena menggunakan lembaga untuk melakukan propaganda kabar bohong.

Karyono menyarankan, apabila Ramdansyah ingin mendukung pasangan calon 02, maka sebaiknya menggunakan cara-cara yang elegan, seperti menggunakan visi-misi capres yang dia dukung. Pasalnya, hampir sumua lembaga survei menepatkan Jokowi di atas Prabowo, dengan selisih 20% – 15%.

Dia berharap publik tidak percaya dengan hasil survei Rumah Demokrasi di bawah koordinasi Ramdansyah itu. Terlebih, Ramdansyah memiliki latar belakang yang kurang terpuji ketika menjabat sebagai Panwaslu dan pengurus aktif Partai Idaman.

Terkait dengan nama LIPI, dia berharap lembaga tersebut membawa kasus ini ke ranah hukum, agar kredibiltasnya tidak rusak.

SANGGAHAN LIPI

Menanggapi, Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Firman Noor, juga membantah keterlibatan peneliti LIPI dalam hasil survei Rumah Demokrasi. Ia mengatakan bahwa LIPI tidak pernah mengeluarkan hasil survei elektabilitas pasangan calon presiden-wakil presiden 2019.

“LIPI tidak pernah mengeluarkan hasil survei yang menyatakan elektabilitas Jokowi - Maruf 40,30%, Prabowo - Sandi 45, 45%, dan tidak tahu/tidak jawab 14,25%,” kata Firman. 

Menurutnya, saat menjadi pembicara bersama peneliti LIPI, Aisah Putri Budiarti, survei yang menjadi rujukan adalah hasil survei Rumah Demokrasi yang disampaikan Ramdansyah, dalam acara diskusi bertajuk Migrasi Suara Pilpres 2019: Hasil Survei versus Realitas.

“LIPI tidak terlibat sama sekali di dalam proses dan penyampaian hasil survei tersebut,” ujarnya.

Menurut Firman, ia dan Aisah hadir sebagai pembicara untuk mencermati secara umum peluang migrasi suara dalam Pemilu 2019, dengan melihat peluang migrasi dapat terjadi melalui perpindahan dari satu pasangan calon ke pasangan calon lain, atau dari swing voter ke salah satu pasangan calon.

Sementara itu, Syamsuddin Haris selaku analis politik LIPI, juga memastikan bahwa LIPI tidak melakukan survei elektabilitas capres.  “Tidak ada survei LIPI terkini tentang elektabilitas capres,” kata Samsyuddin Haris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper