Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gedung Putih Tolak Trump Dikaitkan dengan Pembantaian di Selandia Baru

Pihak Gedung Putih menolak segala upaya untuk menghubungkan Presiden Donald Trump dengan penembak yang dituduh membunuh 50 orang di dua masjid Selandia Baru dengan mengatakan tindakan itu merupakan aksi individu yang tidak terkait dengan seorang politisi.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./Reuters-Jonathan Ernst
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./Reuters-Jonathan Ernst

Bisnis.com, JAKARTA - Pihak Gedung Putih menolak segala upaya untuk menghubungkan Presiden Donald Trump dengan penembak yang dituduh membunuh 50 orang di dua masjid Selandia Baru dengan mengatakan tindakan itu merupakan aksi individu yang tidak terkait dengan seorang politisi.

“Presiden bukan pendukung supremasi kulit putih. Saya tidak yakin berapa kali kita harus mengatakan itu," ujar Kepala Staf Gedung Putih Mick Mulvaney di acara televisi "Fox News Sunday" sebagaimana dikutip Reuters, Senin (18/3/2019).

Trump pada Jumat (15/3/2019) mengutuk pembantaian mengerikan di dua masjid di Selandia Baru. Gedung Putih hanya menyebut penembakan itu sebagai "tindakan kebencian yang kejam."

Ketika ditanya apakah dia melihat nasionalisme kulit putih sebagai ancaman yang meningkat di seluruh dunia, Trump berkata: "Saya kira tidak benar. Saya pikir itu adalah sekelompok kecil orang. "

Dalam pernyataannya pria bersenjata pembantai umat Islam yang sedang beribadah itu dilaporkan memuji presiden AS sebagai "simbol identitas kulit putih yang baru.” Referensi tersebut membangkitkan kritik bahwa Trump belum cukup kuat dalam mengutuk pidato kebencian dan telah memicu sentimen anti-muslim.

"Saya pikir tidak adil untuk menjadikan orang ini sebagai pendukung Donald Trump," kata Mulvaney. Dia mengatakan bahwa pelakunya adalah individu yang terganggu atau orang jahat.

Trump mendapat kecaman keras beberapa hari setelah aksi supremasi kulit putih yang mematikan di Charlottesville, Virginia, pada 2017. Dia menyamakan supremasi kulit putih dengan kontra-pengunjuk rasa dan mengatakan "kedua belah pihak" harus disalahkan.

“Berkali-kali, presiden telah mendukung supremasi kulit putih dan bukannya mengutuk teroris rasis. Dia justru melindungi mereka. Ini tidak biasa dan tidak bisa diterima," ujar Senator Kirsten Gillibrand, seorang kandidat presiden dari Partai Demokrat 2020.

Pernyataan itu disampaikannya di Twitter setelah penembakan di masjid pada hari Jumat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper