Bisnis.com, JAKARTA — Kandidat Debat Cawapres 2019 baik nomor urut 01 Ma'ruf Amin, maupun nomor urut 02 Sandiaga Uno, tampak belum menyentuh adu wacana terkait regulasi tenaga kerja di era transformasi digital atau industri 4.0 yang selama ini kerap digembar-gemborkan.
CEO lembaga konsultan komunikasi dan riset media Makna Informasi M Rahmat Yananda menyatakan hal tersebut kepada Bisnis, dalam sebuah diskusi di bilangan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2019).
"Kita dalam suatu transisi di mana transformasi digital, membuat pekerjaan tidak lagi seperti dulu. Orang menyebutnya the future of jobs. Jadi di Amerika Serikat itu 40% pekerja freelancer, tidak pekerja tetap lagi," ungkap Rahmat.
"Jadi, apakah kita akan mengarah ke situ? Bagaimana aturan perburuhan kita? Siapa yang menyiapkan itu semua? Ini yang penting kan, regulasinya kayak apa?" tambahnya.
Rahmat menyebut ekonomi yang berjalan di sektor digital merupakan ekonomi berbasis inovasi yang sifatnya dinamis. Sehingga, siapapun yang terpilih nanti, seharusnya bukan hanya mendukung era digitalisasi, melainkan juga harus mampu menyiapkan regulasinya.
"Inovasi itu dinamis, sementara yang berbasis regulasi itu statis. Nah, pemimpin itu harus cerdas dong mensinkronkan antara sesuatu yang statis dan dinamis," ungkapnya.
"Karena di tempat lain itu sudah mengarah ke digital slavery. Budak digital. Cek saja misalnya orang-orang yang kerja di sektor online itu berapa jam kerjanya. Apakah itu masih bisa disamakan dengan model relasi kerja di masa sekarang yang berlaku?" tambahnya.
Infrastruktur Langit vs Rumah Siap Kerja
Rahmat menilai bahwa kedua cawapres memang telah menawarkan suatu pendekatan tersendiri, terkait mendukung tenaga kerja era digital dalam Debat Cawapres yang diselenggarakan Minggu (17/3/2019).
"Kiai Ma'ruf dengan tol langit itu. Menurut saya fine saja. Itu sebuah pilihan kata untuk membahasakan sebuah konsep agar mudah dipahami publik. Tol langit itu kan Palapa Ring," jelasnya.
"Sandiaga Uno menawarkan sebuah konsep yang bernama Rumah Siap Kerja. Rumah siap kerja itu terjemahan dari coworking space atau creative hub yang sekarang berkembang di kalangan anak muda," tambah Rahmat.
Kendati demikian, belum ada pembahasan secara utuh untuk menjamin regulasi kesejahteraan tenaga kerja di era digital. Calon nomor urut 01 hanya mempersiapkan dukungan infrastruktur, sedangkan calon nomor urut 02 hanya menjelaskan terkait medium berinteraksi.
"Tapi intinya ada transformasi digital, dan keduanya menawarkan suatu pendekatan pemecahan masalah," ungkap Rahmat.
"Dalam hal ini yang menjadi kelebihan Sandiaga Uno yaitu bisa menargetkan audiens yaitu millenials. Ma'ruf Amin pun berhasil menggambarkan bahwa dirinya memiliki wawasan dan kemampuan, walaupun sudah sepuh," tutupnya.