Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia berkomitmen memberi dukungan penuh untuk menciptakan perdamaian di Afganistan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan Indonesia akan membantu membangun kepercayaan para pihak yang bertikai dan memberikan peningkatan kapasitas bagi terbentuknya pemerintahan yang stabil.
“Indonesia berkomitmen penuh untuk mendorong trust building dengan menjadi fasilitator dan peace building melalui peningkatan kapasitas di berbagai sektor,” kata Jusuf Kalla dalam keterangan resminya saat menerima Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Islam Afghanistan Salahuddin Rabbani di Jakarta, Jumat (15/3/19).
Jusuf Kalla menyebutkan pemerintah Indonesia akan segera mengirim utusan khusus untuk duduk bersama membahas langkah-langkah perdamaian tersebut.
“Utusan khusus akan segera bertemu dengan berbagai pihak untuk membahas agar pertemuan ini terlaksana dalam waktu dekat,” katanya.
Selanjutnya Indonesia juga akan mengirimkan delegasi ke Afghanistan untuk memberikan training, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi dan pelatihan bagi diplomat muda.
Termasuk pelatihan dalam menangani Pemilu dan isu peran perempuan dalam pemerintahan.
“Saya berharap perwakilan Afghanistan dapat datang ke Indonesia saat Pemilihan Umum Presiden [Pilpres] mendatang. Sebab Pilpres tahun ini adalah tahun ke empat rakyat Indonesia dapat memilih pasangan Presiden dan Wapres secara langsung,” kata JK.
JK juga menyampaikan para anak muda dari Afghanistan dapat belajar mengenai pertambangan hingga penelitian tentang biologi yang berhubungan dengan banyak masyarakat Afghanistan.
Atas penerimaan dan tawaran yang baik ini Rabbani menyebutkan pihaknha berterima kasih. Rabbani juga menyebukan dorongan perdamaian sebuah negara adalah keterlibatan semua pihak dan menjadi bagian dari proses perdamaian.
“Inklusivitas adalah sebuah keharusan dan hal yang sangat penting,” ucap Rabbani.
Di tempat terpisah, dalam penjelasan persnya Menlu Retno Marsudi menegaskan bahwa pertemuan pagi tadi merupakan penegasan kembali kesiapan Indonesia berpartisipasi dalam perdamaian di Afghanistan yang terbagi dalam peace process, state and peace building, dan peran Indonesia di Dewan Keamanan PBB khususnya bersama Jerman, menjadi co-penholder untuk isu Afghanistan.
“Indonesia juga sedang menyiapkan satu draft untuk perpanjangan mandat UNAMA (UN Assistance Mission in Afghanistan),” jelas Retno.
Retno mengatakan Indonesia siap untuk berkontribusi untuk proses perdamaian di Indonesia dan kunjungan Menlu Afghanistan selain berterima kasih juga menyerahkan undangan dari Presiden Afghanistan Ghani untuk pemerintah Indonesia untuk hadir dalam Kabul Peace Process ketiga.