Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang hari ini, fokus pasar akan tertuju pada reli tertinggi saham Amerika Serikat serta keputusan Federal Aviation Administration untuk melarang penerbangan Boeing 737 Max.
Di belahan dunia lainnya, parlemen Inggris sepakat untuk mencoret opsi no-deal Brexit yang dapat berakibat fatal bagi perekonomian Inggris pasca meninggalkan Uni Eropa.
1. Trump Tunjukkan Sikap Positif Terkait Pertemuan dengan Xi
Presiden Donald Trump menanggapi kekhawatiran di Beijing tentang kemungkinan dia 'walk out' dari proses diskusi perjanjian perdagangan dan menawarkan untuk menyegerakan pertemuan puncak dengan Presiden China Xi Jinping hingga kesepakatan akhir tercapai.
"Ada beberapa kemungkinan, ... menyelesaikan kesepakatan dan segera menandatangani perjanjian atau kita bisa menegosiasikan ulang beberapa poin terakhir. Saya lebih suka cara seperti ini. Bagaimanapun [caranya] tidak masalah," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, seperti dikutip melalui Bloomberg, Kamis (14/3/2019).
Para pejabat Tiongkok semakin waspada menempatkan dengan Xi pada posisi di mana ia mungkin akan dipermalukan dengan sikap Trump yang tidak dapat diprediksi.
Baca Juga
2. Saham AS Melonjak ke Level Tertinggi selama Empat Bulan.
Saham Asia diperkirakan akan ikut mengalami kenaikan setelah saham AS melanjutkan reli ketiga pada Rabu (13/3). Indeks S&P 500 meningkat, menghapus kerugian pekan lalu dan mencapai level tertinggi empat bulan setelah bertahan di atas level 2.800.
Harga minyak melonjak ke level tertinggi tahun ini karena penurunan stok minyak mentah dan penumpukkan bahan bakar di AS membuktikan bahwa pasar semakin kompetitif.
Imbal hasil tresuri naik tipis pasca peningkatan pesanan untuk peralatan bisnis pada Januari mencapai rekor terbesar selama enam bulan terakhir. Sementara itu indeks harga produsen naik di bawah dari perkiraan pada Februari.
Di sisi lain, pounds melonjak tinggi sejak April 2017, dengan sentimen penolakan no deal Brexit oleh parlemen Inggris.
3. Kekacauan Brexit
Parlemen Inggris memilih untuk menghindari perpecahan ekonomi dari skenario no-deal Brexit. Mereka sepakat untuk mendukung penundaan Inggris meninggalkan Uni Eropa dan meminta perubahan isi syarat Brexit.
Dewan rakyat dengan suara mayoritas sebanyak 321 banding 278 suara menolak no-deal Brexit dan berharap dapat mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh pasar selama diskusi lanjutan berlangsung.
Berbicara di hadapan anggota parlemen, Perdana Menteri Minster Theresa May mengatakan mereka sekarang harus menghadapi konsekuensi dari keputusan ini.
Dia mengumumkan bahwa jika ada kesepakatan yang berhasil dicapai dalam beberapa hari mendatang, May akan akan meminta Uni Eropa untuk perpanjangan waktu menjelang Brexit yang dijadwalkan pada 29 Maret.
Jika tidak ada kesepakatan yang tercapai maka perpanjangan waktu akan menjadi lebih lama dan berisiko.
4. FAA Larang Penerbangan Boeing 737 Max
Regulator Amerika Serikat berubah pikiran dan memutuskan untuk melarang sementara operasional pesawat Boeing Co. seri 737 Max di tengah kekhawatiran terkait standar keselamatan pasca kecelakan fatal yang menimpa satu pesawat Ethiopian Airlines pada Minggu (10/3).
"Keamanan rakyat Amerika dan semua orang adalah perhatian utama kami," kata Trump, Rabu (13/3) di Gedung Putih.
"Mudah-mudahan mereka akan dengan cepat memberikan jawaban [penyebab kecelakaan], tetapi sampai mereka selesai, pesawat [737 Max] tidak diperkenankan terbang," tambahnya.
Langkah ini merupakan pukulan besar bagi Boeing telah merugi miliaran dolar minggu ini setelah satu persaru pemerintahan dan regulator melarang penerbangan dengan Boeing 737 Max.
Sikap FAA ini menyusul keputusan Kanada yang telah lebih dulu melarang penerbangan jet terlaris produksi Boeing tersebut.
5. AS Kecam Isu HAM di China
Menteri Luar Negeri Michael Pompeo mengatakan, sebagai pelanggar hak asasi manusia, China sudah kelewat batas pada kebijakan mereka yang menempatkan ratusan ribu warga Uighur dan masyarakat Muslim lainnya pada kamp isolasi.
Komentar AS tersebut cukup mengagetkan karena tidak biasanya Washington menanggapi pelanggaran yang dilakukan Beijing.
Mempresentasikan laporan tahunan Departemen Luar Negeri tentang praktik-praktik HAM global, Pompeo mengatakan bahwa China telah menangkap lebih dari 1 juta warga Uighur, etnis Kazakh dan Muslim lainnya di kamp-kamp yang dirancang untuk menghapus identitas agama dan etnis mereka.
