Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebut Donald Trump Dalang Krisis Listrik, Venezuela Usir Diplomat AS

Venezuela memerintahkan diplomat Amerika Serikat untuk angkat kaki dalam waktu 72 jam terhitung sejak Selasa (12/3/2019) setelah Presiden Nicolas Maduro menuding otoritas Donald Trump berada di balik krisis listrik yang menimpa negara itu.
Suasana Venezuela pada hari ketiga pemadaman listrik, Sabtu (9/3/2019)/Reuters-Carlos Jasso
Suasana Venezuela pada hari ketiga pemadaman listrik, Sabtu (9/3/2019)/Reuters-Carlos Jasso

Bisnis.com, JAKARTA - Venezuela memerintahkan diplomat Amerika Serikat untuk angkat kaki dalam waktu 72 jam terhitung sejak Selasa (12/3/2019) setelah Presiden Nicolas Maduro menuding otoritas Donald Trump berada di balik krisis listrik yang menimpa negara itu.

"Kehadiran para diplomat AS di Venezuela membawa risiko bagi keamanan, persatuan, dan stabilitas negara ini," tulis pemerintah Venezuela dalam pernyataan resmi seperti dikutip Reuters, Rabu (13/3/2019).

Pemadaman listrik yang melanda Venezuela memasuki hari keenam sejak sebagian besar aliran energi ke daerah putus pada Kamis (7/3/2019). Listrik mulai pulih di sejumlah daerah namun sejumlah titik di ibu kota Caracas terpantau masih gelap gulita.

Pemerintahan Maduro selama ini menyalahkan Washington atas krisis ini. Ia menyebut Trump mengorganisasi serangkaian serangan siber yang menyasar pembangkit listrik utama di negara itu. Di lain pihak, kritikus menilai pemadaman ini adalah buntut dari korupsi pemerintahan Venezuela dan kesalahan pengelolaan.

Akibat pemadaman listrik ini, banyak rumah sakit di yang kesulitan melanjutkan operasi. Julio Castro, dari Persatuan Dokter untuk Kesehatan mengatakan melalui Twitter bahwa 24 orang telah meninggal di rumah sakit publik selama pemadaman listrik.

"Donald Trump bertanggung jawab atas serangan siber terhadap sistem listrik Venezuela," kata Maduro dalam sebuah siaran televisi yang disiarkan pada Senin (11/3/2019).

"Ini adalah akibat dari teknologi yang hanya bisa dioperasikan AS," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper