Bisnis.com, JAKARTA - Pakistan akhirnya membuka seluruh akses penerbangan sipil ke wilayah udaranya setelah ketegangan dengan India di wilayah Kashmir mulai mereda.
Keputusan untuk menutup wilayah udara dilakukan Pakistan Rabu (27/2/2019) menyusul eskalasi konflik antara kedua negara. Dua pesawat tempur milik India ditembak jatuh oleh Pakistan setelah melewati perbatasan di Kahsmir.
"Seluruh bandara di Pakistan kembali beroperasi dan akses ke wilayah udara telah dibuka," ujar juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil sebagaimana dikutip Channel News Asia, Senin (4/3/2019).
Otoritas Penerbangan Sipil mengemukakan pembukaan ruang udara secara total mulai berlaku pada Senin siang sekitar pukul 13.00 waktu setempat.
Penutupan wilayah udara Pakistan selama beberapa hari tersebut telah mengganggu puluhan penerbangan dengan rute antara Eropa dan Asia.
Sejumlah maskapai dari Asia Tenggara seperti Singapore Airlines dan Thai Airways terpaksa membatalkan penerbangan mereka menuju kota-kota besar Eropa atau mengalihkan jalur penerbangan sampai ke China.
Penutupan ini juga sempat menunda usaha pencarian pendaki asal Inggris dan Italia yang hilang di Nanga Parbat, salah satu gunung di Pakistan yang mendapat julukan "killer mountain". Nanga Parbat merupakan gunung tertinggi ke-9 di dunia. Tim penyelamat dipaksa menunggu izin terbang sebelum mengirim helikopter untuk evakuasi.
Kedua pendaki tersebut, Daniel Nardi dan Tom Ballard, terakhir terdengar kabarnya pada 24 Februari. Usaha pencarian terbaru harus ditunda akhir pekan lalu akibat cuaca buruk dan kekhawatiran atas keselamatan para pendaki itu.
Pakistan telah membuka sebagian layanan penerbangannya sejak Jumat, dengan sejumlah maskapai yang terbang ke beberapa kota besar. Pembukaan layanan penerbangan dilakukan menjelang pengembalian pilot India yang sempat ditahan Pakistan setelah pesawatnya ditembak jatuh.