Bisnis.com, JAKARTA - Calon wakil presiden Sandiaga Uno membatalkan puasa Kamis saat bertemu dengan pimpinan pondok pesantren Nurul Abror Al-Robbanuyin dan Mursyid Thariqoh Naqsabandiyah, Fadlurrahman Zaini Mun'im, di Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur.
Sandiaga membatalkan puasa lantaran menghormati tuan rumah yang telah menyiapkan makanan dan minuman. Fadlurrahman memberi Sandiaga buah leci yang telah dikupas.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu tak kuasa menolak tawaran. "Sebuah kehormatan dihidangkan makan dan minum oleh Kiai. Semoga amal ibadah kita semua diterima Allah SWT. Ini bentuk penghormatan kepada sohibul bait," kata Sandi, seperti dalam siaran pers itu, Kamis, (21/2/2019).
Dalam kunjungan itu, Sandiaga mengatakan kedatangannya untuk silaturahmi, bukan kampanye. Ia mengatakan ingin bersilaturahmi dengan para Kiai, Habib, dan pengasuh pondok pesantren di Banyuwangi.
Saat diberi kesempatan untuk berbicara di aula ponpes, Sandiaga mengatakan tak akan bicara soal visi-misi. Alasannya, kata Sandi, ada aturan yang melarang kampanye dalam lingkungan pendidikan.
Seusai dari pondok pesantren, Ia diceritakan sempat meladeni pertanyaan wartawan tentang banyaknya spanduk penyambutan dari pendukung paslon sebelah di depan jalan menuju pesantren. Menanggapi pertanyaan itu, Sandiaga mengatakan tak ambil pusing. Ia berujar bahwa dirinya bersyukur disambut tak hanya dari partai dan relawan koalisi, tapi juga pihak sebelah.
"Saya sampaikan pada relawan tadi yang emosi, jangan terprovokasi. Jangan melakukan intimidasi. Ini penyambutan buat kita. Jangan melakukan hal yang sama. Itu bukan Akhlakul Karimah," kata Sandiaga Uno menanggapi pertanyaan itu.