Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Capaian Dalam Negeri Modal Indonesia Galang Dukungan Masuk Dewan HAM PBB

Indonesia akan memaparkan sejumlah capaian dan komitmen baik di level nasional maupun regional
Direktur HAM dan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri Achsanul Habib/Bisnis Indonesia-Iim Fathimah T.
Direktur HAM dan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri Achsanul Habib/Bisnis Indonesia-Iim Fathimah T.

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia akan memanfaatkan sejumlah pertemuan multilateral untuk mengkampanyekan dan mengumpulkan dukungan terkait pencalonan sebagai anggota Dewan HAM PBB.

Salah satunya adalah sidang tingkat tinggi Ke-40 Dewan HAM PBB (UNHRC) di Jenewa, 25 - 28 Februari mendatang yang akan dihadiri Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

"Jadi yang akan disampaikan Menlu menjelaskan capaian dan komitmen Indonesia dalam HAM. Kita maju dalam kebebasan pers, dalam sistem dan proses politik di tengah demokrasi yang semarak, semua dijamin undang-undang, dalam hal pemberdayaan perempuan dan kelompok disabilitas," kata Direktur HAM dan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri Achsanul Habib di Jakarta, Kamis (21/2/2019).

"Indonesia juga memiliki 50 kota ramah HAM, itu dalam konteks pencapaian nasional," sambungnya.

Selain capaian dan komitmen dalam negeri, Habib menjelaskan bahwa Indonesia juga akan memaparkan sejumlah kontribusi Indonesia di level regional dalam usaha pemajuan dan perlindungan HAM.

"Kita akan berbicara bagaimana kita konsisten untuk membawa isu standar HAM di OKI [Organisasi Kerja Sama Islam]. Di tingkat dunia, kita juga aktif," tambah Habib.

Habib menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara yang menggagas pembentukan Dewan HAM di Asean, begitu pula misi permanen yang mengurus isu HAM di OKI yang tak lepas dari kontribusi Indonesia.

Indonesia secara resmi mengumumkan pencalonan sebagai anggota Dewan HAM PBB periode 2020-2022 pada Januari lalu. Indonesia akan bersaing dengan sejumlah negara Asia Pasifik lain untuk empat kursi yang diperebutkan, yakni China, Korea Selatan, Marshall Islands, dan Iran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper