Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta sekutu Eropa-nya untuk mengambil alih lebih dari 800 pejuang Negara Islam di Irak dan Suirah (ISIS) yang ditangkap di Suriah dan mengadili mereka.
"Kekhalifahan akan segera berakhir," kata Presiden AS dalam kicauannya di akun Twitter miliknya.
Donald Trump mengakui pilihannya tidak baik karena semua pihak akan menemui pilihan yag sulit terkait nasib para milisi ISIS.
Para pejuang yang didukung AS di Suriah siap untuk menguasai kantong terakhir ISIS yang terakhir di Eufrat. Seorang komandan pertempuran, Jiya Furat mengatakan bahwa kekhalifahan berada di ambang kekalahan total.
Furat mengatakan Pasukan Demokrat Suriah telah memojokkan militan yang tersisa di lingkungan desa Baghuz dekat perbatasan Irak akibat serangan dari semua pihak.
"Dalam beberapa hari mendatang, dalam waktu yang sangat singkat, kami akan menyebarkan kabar baik berakhirnya dunia militer ISIS," katanya sebagimana dikutip Theguardian.com, Minggu (17/2/2019).
Baca Juga
Pada saat SDF maju bersama serangan udara AS dalam beberapa hari terakhir, arus warga sipil yang meninggalkan wiayah kekuasaan ISIS terus meningkat. Sedangkan, para jihadis meninggalkan wilayah itu dalam keadaan tercerai berai.
AS sendiri tidak ingin menyaksikan para pejuang ISIS masuk ke Eropa.
Trump mengatakan akan menarik pasukan AS dari Suriah setelah kekalahan teritorial ISIS. Hal itu menimbulkan pertanyaan tentang nasib milisi Kurdi dukungan AS dan keterlibatan Turki di Suriah timur laut.