Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rembuk Nasional Pendidikan & Kebudayaan Digelar, Ini 5 Isu Strategisnya

Kemendikbud akan menggelar Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2019 pada 11-14 Februari 2019 di Depok, Jawa Barat.
Ilustrasi kegiatan belajar mengajar di dalam tenda darurat penampungan korban tsunami Selat Sunda di Desa Sukaraja, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Senin (7/1/2019)./Antara-Ardiansyah
Ilustrasi kegiatan belajar mengajar di dalam tenda darurat penampungan korban tsunami Selat Sunda di Desa Sukaraja, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Senin (7/1/2019)./Antara-Ardiansyah

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menggelar Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2019 pada 11 - 14 Februari 2019 di Pusdiklat Pegawai Kemendikbud, Depok, Jawa Barat.

Mengangkat tema “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”, kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi Kemendikbud dengan seluruh pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan di daerah.

Para stakeholder akan saling berbagi informasi dan diskusi permasalahan dan solusi terkait dengan pendidikan dan kebudayaan.

"Kita akan memanen tentang hasil praktik baik pendidikan dan kebudayaan selama ini. Sekaligus memanen isu yang perlu diangkat dan ditindaklanjuti ke depan," ujar Ketua Steering Comittee RNPK 2019 Ananto Kusuma Seta dalam konferensi pers di Jakarta pada Jumat (8/2/2019).

Ananto menuturkan ada lima isu strategis yang akan dibahas di RNPK 2019. Pertama, penataan dan pengangkatan guru. Ananto berujar masih banyak isu yang perlu diselesaikan mengenai persoalan guru.

"Misalnya, bagaimana proses redistribusi guru yang di mana-mana ada numpuk di satu tempat tapi di tempat lain kekurangan. Lalu bagaimana meningkatkan profesionalisme guru-guru kita dan bagaimana sistem tunjangan guru itu lebih sehat dari sekarang. Jadi, nanti tunjangan berbasis kinerja bukan absen," ucapnya.

Kedua, mengenai pelaksanaan kebijakan sistem zonasi pendidikan. Melalui sistem ini diharapkan ke depan menghilangkan favoritisme sekolah-sekolah tertentu.

Ketiga, revitalisasi pendidikan vokasi yang meliputi pengembangan sertifikasi kompetensi, penguatan kerja sama lembaga pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri, penguatan kewirausahaan, dan penuntasan peta jalan revitalisasi pendidikan vokasi di provinsi.

Kemudian isu keempat dan kelima adalah pemajuan kebudayaan dan penguatan sistem perbukuan dan gerakan literasi.

"Lima isu inilah yang akan menjadi fondasi membangun dunia pendidikan dan kebudayaan ke depan," kata Ananto.

Rencananya, RNPK ini dibuka Presiden Joko Widodo pada Selasa (12/2/2019). Selain dari Kemendikbud, acara ini akan menghadirkan pembicara dari kementerian/lembaga lainnya, seperti Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri PPN/Kepala Bapennas, Mendagri, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, serta beberapa pejabat daerah.

Selain itu, ada pembicara dari dunia usaha yang akan berbagi pengalaman dalam penguatan vokasi.

RNPK 2019 melibatkan 1.232 peserta yang terdiri dari pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan di pusat maupun di daerah, termasuk organisasi sosial serta komunitas pendidikan dan kebudayaan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper