Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perayaan Imlek, Menag Harap Umat Saling Menghargai

Perayaan Imlek jatuh pada 5 Februari 2019 mendatang.
Seorang pria melihat seorang anak laki-laki bermain di taman Badachu saat perayaan Festival Musim Semi menandai Tahun Baru Imlek di Beijing./Reuters
Seorang pria melihat seorang anak laki-laki bermain di taman Badachu saat perayaan Festival Musim Semi menandai Tahun Baru Imlek di Beijing./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Terkait perayaan Imlek yang jatuh pada 5 Februari  2019 mendatang, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap umat beragama dapat saling menghargai.

Lukman menyampaikan, selama ini perayaan imlek dan Cap Go Meh diyakini dengan cara beragam. Ada yang meyakini itu adalah ritual keagamaan, sementara sebagian yang lain meyakini itu adalah tradisi yang sifatnya  budaya saja.

“Terlepas apapun pemahaman orang terhadap perayaan seperti itu, saya mengajak kita semua untuk saling menghargai, menghormati tradisi yang sudah cukup lama ada dan hidup di tengah-tengah kita,” tuturnya seperti dikutip dari laman Kemenag, Selasa (29/1/2019).

Hal ini disampaikan Menag untuk menanggapi pertanyaan media, tentang imbauan Forum Muslim Bogor (FMB) terkait perayaan Imlek di Kota Bogor, yang beredar luas melalui aplikasi WhatsApp.

Dalam imbauan tersebut, FMB menyerukan agar pemerintah tidak memfasilitasi imlek dan Cap Go Meh di Kota Bogor. Mereka juga meminta pemerintah Bogor tidak mengarahkan aparat sipil negara (ASN) yang beragama Islam dan masyarakat muslim lainnya untuk ikut menghadiri atau mendukung perayaan tersebut.

Lukman mengatakan, penghormatan serta penghargaan terhadap keyakinan umat agama lain, tidak akan mereduksi atau mengurangi kadar keimanan seseorang.

“Justru  sebaliknya, justru karena kita mengimani ajaran agama kita. Agama kita mengajarkan agar kita menghargai dan menghormati keyakinan yang berbeda dengan kita,” katanya.

Untuk itu, Menag menekankan agar masyarakat mengedepankan toleransi untuk menjaga kerukunan umat beragama. Menurutnya, bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap yang berbeda keyakinan sama sekali tidak mereduksi dan mengurangi keimanan.

“Penghormatan dan penghargaan semacam itu bukanlah pembenaran, tapi justru pengamalan agama kita. Kita dituntut untuk menghargai dan menghormati kepercayaan orang lain,” tegas Menag.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper