Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Minta Masyarakat Cermati Jejak Rekam Pemimpin

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat melihat prestasi dan pengalaman calon pemimpin dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ataupun Pemilihan Umum (Pemilu).
Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan saat penyerahan sertifikat tanah di halaman Skadron 21/Sena Puspenerbad Pondok Cabe Ilir, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (25/1/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan saat penyerahan sertifikat tanah di halaman Skadron 21/Sena Puspenerbad Pondok Cabe Ilir, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (25/1/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA—Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat melihat prestasi dan pengalaman calon pemimpin dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ataupun Pemilihan Umum (Pemilu).

Jokowi juga meminta karena pesta demokrasi terjadi dalam periode tertentu, menjadi lucu kalau hubungan sosial menjadi rusak gara-gara beda pilihan.

“Ya kalau ada pilkada, pemilihan Bupati, Wali Kota, Gubernur, dan  Pilihan Presiden [Pilpres] ya dilihat saja kandidatnya. Misalnya ada empat contoh, prestasinya apa dilihat, punya pengalaman enggak memerintah dilihat?" katanya, Sabtu (26/1/2019).

Dalam sambutan Kepala Negara saat penyerahan 3.000 sertifikat hak atas tanah di Lapangan Bola Arcici, Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (26/1) siang, Jokowi juga menyarankan masyarakat untuk melihat prestasi calon pimpinan, juga program kerja hingga gagasannya. Dia pun menganggap wajar, kalau pilihan antartetangga berbeda, menjadi hal yang wajar.

“Mungkin tetangga kita pilih yang ganteng ya enggak apa-apa,” seloroh Jokowi.

Menurut keterangan resmi yang diunggah di situs resmi Sekretaris Kabinet, Dalam kesempatan itu, Presiden masih merasa kesal kalau masih ada gesekan gara-gara urusan politik.

Memasuki tahun politik, menurutnya, fitnah ada di mana-mana.

“Coba dilihat, saya ini sudah empat tahun diam, enggak pernah bicara. Presiden Jokowi itu PKI, di bawah itu isunya kayak begitu. PKI itu dibubarkan tahun ‘65 – tahun ‘66, saya lahir tahun ‘61, umur saya baru empat tahun, masih balita. Masa ada PKI balita? Ada PKI balita?” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper