Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad sekali lagi menegaskan bahwa Malaysia tidak dapat menerima atlet Israel karena mereka datang dari sebuah negara penjenayah atau negara penjahat.
Mahathir mengemukakan hal itu kepada media Malaysia dan asing setelah menyampaikan pidato persidangan Lembaga Anti Korupsi Internasional (IAACA) di Vienna International Centre (VIC), Selasa (22/1/2019) malam, sebagaimana dilansir MalayMail.
Mahathir mengatakan orang yang tidak diingini di negara ini mestilah dilarang masuk dan ini termasuk mereka yang dicurigai menjadi teroris dan sebagainya.
"Kita tidak mau mengadakan apapun urusan dengan Israel termasuk rakyatnya. Jika mereka ingin bertanding dalam olah raga mereka boleh pergi ke negara lain.
Tetapi, bagi Malaysia, mereka datang dari sebuah negara penjahat, kita tidak dapat menerima mereka. Setiap negara mempunyai hak menerima atau menolak kedatangan orang lain. Kita punya hak itu dan kita mesti gunakan hak itu," ujar Mahathir.
Mahathir mengatakan para atlet ini datang dari sebuah negara yang melakukan apa saja yang mereka suka termasuk membangun perumahan di negara orang dan mengusir penduduk dari negara itu sendiri.
Baca Juga
"Mereka telah menyerang kapal kita yang membawa bantuan untuk rakyat Gaza. Terlalu banyak perkara lain dilakukan Israel yang bertentangan dengan undang-undang internasional dan moralitas," tukas Mahathir.
Mengenai korupsi, Mahathir mengatakan pemimpin mestilah dipilih dengan bijak dan bila ada tanda-tanda seseorang pemimpin itu korupsi tindakan mesti diambil untuk menyingkirkannya.
Mahathir menyuarakan hal yang sama saat menghadiri Persidangan Antarabangsa Ketiga mengenai Kebangkitan Afrika (ICEA-III) di Dakar, Senegal Minggu (20/1/2019).