Bisnis.com, JAKARTA –Uni Eropa berbeda pendapat mengenai berapa lama Inggris harus menunda Brexit, dengan beberapa di antaranya mendorong perpanjangan hingga satu tahun.
Dilansir Bloomberg, sejumlah negara berpendapat Uni Eropa harus menawarkan Inggris periode yang panjang untuk menegosiasikan kesepakatan yang akan memenangkan dukungan Parlemen, sedanggan negara lain menentang penundaan dalam bentuk apa pun dan ingin tekanan diberikan pada Inggris untuk menerima kesepakatan sesegera mungkin.
Keputusan untuk meminta penundaan Brexit kepada UE ada di tangan Perdana Menteri Theresa May, dan seauh ini dia mengatakan tidak berniat untuk melakukannya.
Tetapi dengan kesepakatan Brexit sebelumnya yang menderita kekalahan terbesar dalam sejarah di House of Commons pekan lalu dan minimnya tanda ada mayoritas yang mendukung kesepakatan alternatif, banyak pejabat di kedua belah pihak percaya menjaga Inggris tetap di UE setelah 29 Maret adalah satu-satunya jalan yang masuk akal.
Jika PM May, yang dijadwalkan untuk menetapkan langkah berikutnya di Parlemen pada hari Senin, memang mengajukan permintaan perpanjangan, persetujuan harus mendapat suara bulat dari 27 negara anggota UE lainnya.
Kanselir Jerman Angela Merkel pada Sabtu (19/1) bahwa ia ingin membantu Inggris mengamankan jalan keluar yang teratur. Dia mengatakan adalah tanggung jawab UE untuk membantu menemukan solusi.
Baca Juga
"Kami juga memiliki tanggung jawab untuk membentuk proses pemisahan ini dengan cara yang bertanggung jawab, sehingga orang tidak melihat ke belakang, menggelengkan kepala, dan mengatakan mengapa kita tidak berada dalam posisi untuk membuat kompromi?" ungkapnya, seperti dikutip Bloomberg.
Pemilihan Parlemen Eropa pada bulan Mei adalah hambatan terbesar untuk perpanjangan waktu Brexit. Beberapa negara percaya Inggris akan menunda Brexit hingga awal Juli ketika majelis yang baru terpilih menjabat untuk pertama kalinya.
Sementara itu, negara-negara lain percaya bahwa Inggris harus diberikan waktu lebih lama, bahkan hingga satu tahun, untuk menetapkan cetak biru yang jauh lebih rinci untuk masa depan Inggris. Hal in berarti Inggris mungkin harus mengambil bagian dalam pemungutan suara Uni Eropa.
Prancis dan Komisi Eropa adalah di antara mereka yang mendorong perpanjangan waktu, sedangkan Jerman mengambil pendekatan yang fleksibel, meskipun tidak di berada di pihak yang mendorong perpanjangan waktu.
Di sisi lain, sejumlah negara berpendapat tenggat waktu yang ketat akan menjadikan posisi UE di atas dan Inggris tidak boleh ditawari penundaan, atau penundaan hanya dalam hitungan minggu.