Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum menegaskan tidak pernah sekalipun diarahkan terlebih didikte oleh tim sukses calon presiden dan calon wakil presiden setiap kali mengambil keputusan.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan bahwa setiap kebijakan yang diambil murni kesepakatan bersama para komisioner.
“Bahwa kami meminta pendapat lalu mereka [tim sukses] memberi masukan kemudian pendapatnya sama dan kami bersepakat, ya itu soal lain. Tapi KPU tidak pernah tunduk pada 01 [tim Jokowi-Ma’ruf]dan 02 [tim Prabowo-Sandi],” katanya di Gedung KPU, Jakarta, Senin (21/1/2019).
Meminta masukan kepada peserta pilpres jelas Arief sebagai bentuk kesepakatan agar pelaksanaan pesta demokrasi berjalan lancar dan tidak ada pihak yang dirugikan.
Arief mencontohkan pernah membatalkan rencana sosialisasi visi misi sebelum debat capres dan cawapres akhirnya karena tidak ada titik temu ketika diskusi bersama tim sukses. Ini baginya adalah bentuk KPU tidak memihak siapapun.
Di sisi lain KPU kembali melakukan persiapan debat kedua capres yang direncanakan berlangsung pada 17 Februari mendatang dengan tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup. Debat ini khusus untuk calon presiden yaitu Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Ada beberapa konsep yang dipastikan berbeda dari debat sebelumnya, di antaranya tidak ada kisi-kisi bagi peserta debat, penonton tepat di depan panggung, dan peran moderator sedikit lebih leluasa dalam membawa acara.
Konsep tersebut masih terus dimatangkan dan harus disepakati oleh kedua tim sukses.