Kabar24.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar nonton bareng debat pemilu presiden 2019 di Rumah Dinas Wakil Presiden RI, Jakarta Pusat.
Dalam debat pemilu presiden kali ini Wapres Kalla hanya menjadi penonton, setelah tiga kali berturut-turut dirinya mengikuti ajang tersebut sebagai kontestan.
Pada pemilu presiden 2004, JK digandeng Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dan berhasil melenggang ke istana. Pada 2009, JK menjadi calon presiden dengan menggandeng Wiranto sebagai wakilnya.
Saat itu dirinya mengusung slogan JK-WIN namun tak berhasil terpilih menjadi RI1 karena SBY berhasil mempertahankan tahta yang didampingi Boediono, mantan Gubernur Bank Indonesia.
Pada 2014 lalu, JK kembali menjadi wakil presiden untuk kedua kalinya mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang sebelumnya menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Kendati hanya menjadi penonton, dalam pemilu presiden kali ini Wapres Kalla tetap memegang peran yang tak kalah penting.
Dirinya diamanahi sebagai Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional calon presiden petahana Jokowi yang kali ini menggandeng Kiai Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden.
Wapres Kalla mengatakan, dia sebenarnya diundang untuk menghadiri langsung debat yang mengusung tema Teroris, Hukum, HAM dan Korupsi tersebut. Namun dia enggan hadir.
"Diundang juga. Lebih santai kalau di sini. Lebih enjoy," katanya, Kamis (17/1/2019).
Dalam kesempatan nonton bareng itu, JK yang tampak santai dengan kemeja biru, ditemani sang istri Mufidah Jusuf Kalla, Juru Bicara Wakil Presiden RI Husain Abdullah, Ketua Tim Ahli Wakil Presiden RI Sofjan Wanandi serta anggota tim ahli wakil presiden lainnya.
Sebelum nonton debat tersebut, Wapres Kalla sendiri bertemu dan melakukan solat magrib berjamaah bersama Jokowi dan Kiai Ma'ruf di masjid Baiturrahman di kompleks Istana Kepresidenan.
Wapres Kalla mengatakan dia menyampaikan pesan sebelum debat itu berlangsung. Yaitu agar Jokowi dan Kiai Ma'ruf tenang karena sudah mempunyai pengalaman
"Artinya ya tenang saja. Lepas ya pastilah tidak tegang. Dua duanya sudah pengalaman. Pak Jokowi sudah pengalaman lima tahun lalu. Pak Ma'ruf kan sudah dua kali jadi anggota DPR," tuturnya.