Bisnis.com, JAKARTA -- Sosok Ma'ruf Amin menjadi perhatian warganet pada sesi awal debat Capres Cawapres 2019. Pasalnya, calon wakil presiden nomor urut 01 itu tidak mendapatkan kesempatan berbicara pada sesi pertama, ini komentar warganet.
Bisnis mengutip beberapa kicauan pro dan kontra warganet dari Ma'ruf Amin yang tidak mendapatkan waktu berbicara.
Tanggapan pro datang dari @Suciind11713064 berkicau kalau Ma'ruf Amin tidak sempat berbicara karena dianggap sibuk bekerja keras.
"Dia tak punya waktu untuk omong kosong karena dia sibuk bekerja keras," tulisnya dalam Twitter.
Lalu, akun @Ikramarki mempermasalahkan panitia terkait Ma'ruf Amin yang tidak sempat berbicara.
"Gimana sih panitia #Debatpilpres2019, Kiai H. Ma'ruf Amin jadi enggak bisa ngomong itu loh barusan gara-gara mic-nya ketinggian, hadeeeeh," tulisnya dalam kicauannya di Twitter.
Di sisi lain, komentar kontra muncul dari sosok akun Twitter @JonruGintingNew, akun itu justru menyalahkan Joko Widodo, Capres nomor urut 1, yang membuat Ma'ruf Amin tidak mendapatkan kesempatan berbicara.
"Jokowi ngomongnya kepanjangan, Time out. KH. Ma'ruf Amin enggak dapat kesempatan. Prabowo bicara singkat, padat, dan efektif. Sandiaga Uno dapat kesempatan bicara," tulisnya di Twitter.
Pada akhir sesi membahas tema hukum, Ma'ruf Amin sempat berbicara sebentar. Cawapres nomor urut satu itu hanya berbicara, "saya mendukung Pernyataan Pak Jokowi."
Tahapan menuju kontestasi Pemilihan Presiden 2019, memasuki putaran debat para kandidat yang siap diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum pada Kamis 17 Januari 2019 di Hotel Bidakara Jakarta mulai pukul 20.00 WIB.
Dalam debat ini, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga S. Uno siap berusaha meyakinkan para calon pemilihnya dengan visi misi dan program kerjanya, serta kemampuan menjawab setiap pertanyaan dari para panelis dan dari lawan kandidat.
Sebanyak 6 ahli yang tergabung dalam tim panelis siap menguji para kandidat. Keenam panelis itu adalah Prof. Bagir Manan selaku mantan Ketua Mahkamah Agung, Prof. Hikmahanto Juwana Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Agus Rahardjo dari KPK, Ahmad Taufan Damanik dari Komnas HAM, Bivitri Susanti sebagai ahli hukum tata negara dan salah satu pendiri Pusat Studi Hukum dan Kebijakan, Margarito Kamis yang juga sebagai pakar hukum tata negara.
Debat pertama ini akan fokus membahas tema Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme yang akan dipandu oleh Ira Koesna dan Imam Priyono. Adapun debat akan disiarkan juga melalui sejumlah stasiun televisi yakni TVRI, KompasTV, RTV dan Radio Republik Indonesia (RRI).