Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Politeknik Minim, Pemerintah Didesak Lakukan Revitalisasi

Pemerintah diminta menyiapkan solusi terhadap minimnya jumlah perguruan tinggi berbasis vokasi.
Politeknik Bosowa
Politeknik Bosowa
 
Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah diminta menyiapkan solusi terhadap minimnya jumlah perguruan tinggi berbasis keahlian (vokasi). 

Berdasarkan data yang disampaikan Kementerian Riset dan Perguruan Tinggi, saat ini jumlah permohonan pembukaan pendidikan vokasi sangat minim. Rata-rata hanya dua permohonan setiap tahunnya. Dengan kondisi ini dibutuhkan waktu hingga 1.000 tahun agar jumlah perguruan tinggi dan politeknik berimbang. Saat ini tercatat ada 226 politeknik yang beropeasi dibandingkan dengan 2.200 lebih perguruan tinggi.
 
Reni Marlinawati, Ketua Panitia Kerja Kelembagaan dan Akreditasi Program Studi Perguruan Tinggi (Panja KAP-PT) Komisi X DPR RI menuturkan saat ini jumlah politeknik dan sarjana keahlian di Indonesia sangat rendah. Pada saat yang sama perguruan tinggi non politeknik sangat banyak.

"Kami mendorong pemerintah mengurangi jumlah PT seperti meminta PT kecil merger," kata Reni di DPR RI, Rabu (16/1/2019).

Dia juga mengharapkan pemerintah serius melakukan revitalisasi Politeknik yang sudah mulai digulirkan. "Bahkan, kalau memungkinkan proses akreditasi untuk menjamin mutu yang saat ini dilakukan terpusat dilakukan pemecahan. Juga kami harapkan [pengembangan pendidikan vokasi] melibatkan dunia usaha seperti Kadin," katanya.

Reni menambahkan pihaknya berharap panja KAP PT dapat berjalan efektif. Rekomendasi pembenahan perguruan tinggi berbasis vokasi ini diharapkan menjadi pegangan bagi pemerintahan baru nantinya.

"Kami targetkan rekomendasi dari Panja selesai paling lambat pada Juni [2019] nanti," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper