Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Market Eropa Huawei Terancam?

Penangkapan direktur pemasaran perusahaan teknologi asal China, Huawei Technologies Co., di Polandia meningkatkan sikap skeptis negara-negara Eropa terhadap kerjasama bisnis dengan China.
Ilustrasi/en.wikipedia.org
Ilustrasi/en.wikipedia.org
Bisnis.com, JAKARTA -- Penangkapan direktur pemasaran perusahaan teknologi asal China, Huawei Technologies Co., di Polandia meningkatkan sikap skeptis negara-negara Eropa terhadap kerjasama bisnis dengan China.
Perusahaan teknologi terbesar di China tersebut diketahui telah memecat Wang Weijing, yang sebelumnya bertanggung jawab terhadap penjualan kepada klien di sektor pemerintahan, dengan alasan pencemaran nama baik korporasi.
Huawei juga sudah berkali-kali membantah tuduhan espionase dan bertindak cepat dengan memecat Wang sebelum hakim mendengar permohonan terdakwa.
"Terlepas dari bagaimana tuduhan terhadap Wang akhirnya diselesaikan, sepertinya bisnis Huawei di Eropa Huawei akan terancam pada 2019," ujar Direktur Pelaksana Brock Silvers, dari Kaiyuan Capital, seperti dikutip Bloomberg, Senin (15/1).
Huawei telah menjadi target pemeriksaan intensif dari seluruh negara barat termasuk Amerika Serikat hingga Australi dan Selandia Baru.
Perusahaan yang berhasil mengumpulkan pendapatan lebih dari gabungan Alibaba Group Holding Ltd. dan Tencent Holdings Ltd. tersebut mulai dihindari oleh sejumlah operator karena muncul kekhawatiran risiko intelijen China.
Huawei membantah semua tuduhan semacam itu dan menegaskan bahwa produknya aman.
Penangkapan Wang di Polandia dapat memberikan dampak yang sangat signifikan pada bisnis Huawei karena Eropa adalah kontributor pendapatan utama bagi perusahaan tersebut.
Otoritas Polandia menahan Wang dan mantan pejabat tinggi anggota Badan Keamanan Internal Polandia yang juga bekerja di operator seluler Orange Polska SA.
Juru bicara Kepala Dinas Rahasia Polandia Stanislaw Zaryn mengatakan, bukti menunjukkan bahwa keduanya telah melakukan aksi espionase terhadap negara tersebut.
Menurut Adam Ni, seorang akademisi dari Strategic & Defence Studies Centre di Australian National University, pemecatan Wang oleh Huawei menunjukkan bahwa perusahaan berusaha untuk menjauhkan diri dari tindakan apapun yang terkait dengan Wang Weijing.
“2019 akan menjadi tahun yang sulit untuk Huawei di pasar Uni Eropa karena beberapa negara menjadi semakin skeptis terhadap operasi Huawei," kata Ni.
"Kasus Polandia ini adalah yang terbaru dalam rentetan berita buruk bagi Huawei untuk operasi di seluruh dunia, terutama yang berkaitan dengan hubungannya dengan intelijen dan militer Tiongkok," tambahnya.
Di samping itu, pemerintahan Amerika Serikat telah mengajak negara sekutu untuk memblokir Huawei dari jaringan telekomunikasi di tengah perselisihan yang berkelanjutan mengenai perdagangan dengan China.
Kepala Keamanan Siber Polandia Karol Okonski menyatakan dalam wawancara dengan RMF Radio bahwa Warsawa saat ini tengah mempertimbangkan untuk secara formal memberikan peringatan kepada Huawei dan mengindikasikan untuk menarik Huawei keluar dari pasar teknologi informasi Polandia.
China menunjukkan kekhawatiran mereka terhadap kasus penangkapan ini. Kementerian Luar Negeri China menyampaikan dalam sebuah penyataan bahwa pihaknya telah meminta negara terkait agar proses hukum dapat berjalan dengan adil dan tetap melindungi hak-hak asasi manusia.
Kasus ini merupakan kelanjutan tidak terduga dari insiden sebelumnya dimana Direktur Keuangan Huawei, Meng Wanzhou, yang juga merupakan putri tertua pendiri Huawei Ren Zhengfei, ditangkap di Kanada atas perintah Washington.
Meng saat ini sedang menghadapi proses ekstradisi ke Amerika Serikat dengan tuduhan konspirasi untuk menipu bank dan melanggar sanksi AS terhadap Iran.
Pada saat yang sama, Jerman tengah mempertimbangkan untuk mengikuti jejak Australia dan Selandia Baru dalam pembatasan peran Huawei terkait proyek pembangunan infrastruktur telekomunikasi.
Kepala MI6 Inggris mengatakan dalam sebuah kesempatan bulan lalu bahwa pemerintah perlu memutuskan hubungan kerja dengan Huawei, sementara Presiden Ceko Milos Zeman mengatakan China mungkin akan menyiapkan 'serangan' balasan jika otoritas setempat memberikan peringatan kepada Huawei.
Zeman mengatakan investasi oleh Volkswagen AG di Ceko, Skoda Auto AS di China dan kesepakatan PPF AS dengan Huawei untuk membangun jaringan 5G akan menjadi target potensial.
Sebagai negara bagian dari Uni Eropa, Polandia bergantung pada Amerika Serikat dalam hal keamanan. Pada Saat yang sama Polandia juga sangat bergantung kepada Uni Eropa untuk kebutuhan finansial.
Meskipun motif politik tidak begitu kentara dalam kasus penangkapan Wang, perlu diingat bahwa Warsawa adalah sekutu setia Amerika Serikat dan negara ini merupakan prototipe dari nasionalisme dan proteksionisme yang ditunjukkan dalam model pemerintahan Trump.
Menteri Dalam Negeri Polandia Joachim Brudzinski mengatakan dalam sebuah wawancara radio pada hari Sabtu (12/1), bahwa Uni Eropa dan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization) harus menemukan pendekatan bersama terhadap Huawei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper