Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RSUD Doris Sylvanus Siapkan Evakuasi Wanita Raksasa 350 Kg

Tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doris Sylvanus Palangka Raya, Kalimantan Tengah, mematangkan rencana evakuasi dan penanganan wanita raksasa warga Jalan G Obos XXV/Jalan Bima Kelurahan Menteng, Titi Wati (37), yang memiliki bobot sekitar 350 kilogram.
Titi Wati (37 tahun), wanita raksasa dari Palangkaraya, Kalimantan Tengah dengan berat badan 350 Kilogram. Foto: Antara
Titi Wati (37 tahun), wanita raksasa dari Palangkaraya, Kalimantan Tengah dengan berat badan 350 Kilogram. Foto: Antara

Bisnis.com, PALANGKARAYA – Tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doris Sylvanus Palangka Raya, Kalimantan Tengah, mematangkan rencana evakuasi dan penanganan wanita raksasa warga Jalan G Obos XXV/Jalan Bima Kelurahan Menteng, Titi Wati (37), yang memiliki bobot sekitar 350 kilogram.

"Kami sudah rapatkan teknik evakuasi pasien ke rumah sakit nantinya hingga bagaimana pengaturan untuk ruang operasi maupun perawatannya," kata Wadir RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya Bidang Pendidikan dan Kemitraan Theodorus Sapta Atmadja di Palangka Raya, Kamis (10/1/2019), seperti dilaporkan Antara.

Menurut dia, tubuh pasien itu sangat besar atau raksasa dibandingkan pintu rumah yang mereka huni. Sehingga harus dilakukan penjebolan dinding rumah sebagai jalan keluar pasien. Apalagi mobilisasi pasien sangat terbatas, diperlukan kehati-hatian dalam proses evakuasi nantinya.

Rencananya Titi akan dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil pikap yang memiliki ukuran cukup besar. Kemudian sesampainya di rumah sakit, dia akan ditempatkan di ruang Edelweis.

"Tadinya Titi mau dirawat di ruang ICU, namun setelah kami bahas lebih lanjut dan melalui pertimbangan cukup matang, disepakati agar ia ditempatkan di ruang Edelweis," katanya.

Rencananya tim medis yang akan menangani pasien terdiri dari 6 orang tim dokter dari Bali dan sekitar 10 orang tim dokter dari Palangka Raya. Dokter yang dilibatkan, di antaranya dokter bedah, anestesi, penyakit jantung, paru dan lainnya.

Theodorus menjelaskan, kasus ini tidaklah sederhana karena perlu penanganan khusus. Banyak yang harus diperiksa oleh tim medis, yakni pemeriksaan darah rutin, urine rutin, rontgen, usg dan beberapa lainnya sebelum melakukan tindakan operasi.

"Operasi nantinya akan menggunakan sistem laparoskopi, mengingat peralatan yang kami miliki cukup memadai. Menurut teori, tingkat kegagalan dari operasi yang akan dilakukan kepada pasien sangatlah kecil," kata dia.

Kemudian efek samping dari operasi adalah keharusan pasien mengonsumsi multivitamin dalam jangka panjang, sebab ada sebagian lambung yang harus dipotong nantinya.

Dia mengatakan, usai operasi berat badan Titi tidak boleh mengalami penurunan lebih dari 25 kilogram setiap bulannya. Estimasi yang ditetapkan adalah sekitar 20 kilogram setiap bulannya, sehingga seiring berjalannya waktu berat badannya akan menyusut.

"Jadi masyarakat jangan berpikir kalau saat sebelum operasi pasien memiliki bobot besar, kemudian saat keluar langsung menjadi kecil," ungkap Theodorus.

Sementara itu waktu evakuasi dan operasi pasien masih menunggu keputusan dari pihak keluarga. Mereka masih menunggu kedatangan kakak dari Titi Wati dari luar kota, barulah kemudian ditentukan waktu pelaksanaannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Sutarno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper