Kabar24.com, JAKARTA — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dalam Pertemuan itu dibahas bagaimana Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 dapat berjalan aman dan damai.
Setelah pertemuan itu, Ketua PBNU Said Aqil Siroj mengatakan pihaknya menginginkan dan mendorong terciptanya pemilu yang sejuk, damai dan warga NU boleh berbeda dalam pilihan atau afiliasi politik.
Oleh karenanya, kata dia, setiap hari kiai NU selalu mengajarkan ahlak, moral, serta integritas. Sehingga harapannya pemilu tidak akan menjadi faktor perpecahan.
“Artinya tidak ada kiai NU yang memberikan pelajaran yang akan merusak kesatuan, kekerasan fitnah. Juru damai di mana-mana. Setiap saat. Ada pemilu atau enggak ada pemilu. Pemilu yang sejuk, damai, boleh beda pilihan. Tidak boleh jadikan pemilu faktor perpecahan,” ujarnya di Kantor Wakil Presiden RI, Kamis (10/1/2019).
Dia menyebut warga Nahdliyin siap untuk mengawal pemilu 2019 agar kontestasi politik lima tahunan itu berjalan sesuai dengan harapan.
Seperti diketahui, pemilu presiden dan legislatif akan dilaksanakan serentak pada 17 April 2019. Dalam pemilu presiden kali ini ada dua pasang kontestan yaitu Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.