Bisnis.com, JAKARTA — Korban bencana tanah longsor yang menimpa 30 rumah dari 32 kepala keluarga di Kampung Garehong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat akan direlokasi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan hal tersebut di kantor Graha BNPB, Rabu (2/1/2019).
"Rumah tidak akan di bangun kembali di sini [daerah terdampak], tapi akan dicarikan tempat yang lebih aman," ungkap Sutopo.
Rumah penduduk akan direlokasi sebab bila melihat kondisi awal daerah terdampak dari peta prakiraan bahaya longsor, Sukabumi merupakan daerah dengan potensi longsor menengah dan tinggi pada Januari 2019.
Terlebih, daerah puncak perbukitan tempat terjadinya longsor tidak ditanami tanaman dengan akar kuat. Sutopo menilai puncak perbukitan tersebut seharusnya menjadi hutan atau kawasan konservasi, bukan kawasan budi daya.
"Kemudian materi yang menyusunnya adalah tanah yang bersifat porous [berpori], mudah sekali menyerap air, dan dari jenis yang ada di sana sifat tanahnya gembur, remah, sehingga mudah sekali terjadi longsor," ujar Sutopo.
Baca Juga
Sebab itulah BNPB mengimbau pemerintah daerah setempat agar mengimplementasikan pengendalian tata ruang wilayah sebagai kunci untuk mengurangi bencana longsor.
"Harusnya tugas pemerintah daerah terkait dengan perizinan. Ini yang harus diatur. Jika tidak dikendalikan, dengan bertambahnya jumlah penduduk, mereka akan menempati daerah-daerah [rawan longsor] yang seperti ini, sehingga dampak bencana longsor akan terus meningkat," jelasnya.
Sutopo berpendapat seharusnya pemerintah daerah tidak lagi mengizinkan adanya rumah penduduk di tempat rawan longsor. Kecuali diperkuat dengan tanggul atau tanaman dengan akar yang kuat menahan gerakan tanah yang tetap menghasilkan nilai ekonomi. Sutopo mencontohkan misalnya ditanami pohon durian.
"Sesungguhnya daerah-daerah rawan longsor bisa dikembangkan menggunakan Bio Engineering. Yaitu memperkuat lereng dengan tanaman-tanaman vegetasi dengan nilai ekonomi tinggi. Memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. Yang kedua, fungsinya mampu menahan longsor," jelas Sutopo.
Kini tim gabungan masih terus mengevakuasi dan melakukan pencarian terhadap 20 orang korban longsor Sukabumi. Dari 101 korban jiwa, tercatat 63 orang selamat, sedangkan 15 orang meninggal dunia.